Teknik transplanting/penyapihan bibit
Menyapih bibit adalah memisahkan/memindahkan bibit dari kelompoknya hingga menjadi tanaman individu dalam suatu wadah tersendiri sesuai dengan ukuran dari pertumbuhannya.
1) Penyapihan di bedengan.
Bedeng sapih dibuat sama dengan bedeng semai berukuran lebar 100 cm dan tinggi 30 cm. Namun di bedeng sapih dibuat lubang-lubang tanam sedalam 10 cm dengan jarak 75 x 75 cm. Jarak tanam ini sudah cukup untuk menjamin tumbuhnya bibit sehingga tidak saling bersentuhan sampai berumur 1-2 tahun.
Menyapih bibit adalah memisahkan/memindahkan bibit dari kelompoknya hingga menjadi tanaman individu dalam suatu wadah tersendiri sesuai dengan ukuran dari pertumbuhannya.
1) Penyapihan di bedengan.
Bedeng sapih dibuat sama dengan bedeng semai berukuran lebar 100 cm dan tinggi 30 cm. Namun di bedeng sapih dibuat lubang-lubang tanam sedalam 10 cm dengan jarak 75 x 75 cm. Jarak tanam ini sudah cukup untuk menjamin tumbuhnya bibit sehingga tidak saling bersentuhan sampai berumur 1-2 tahun.
Bibit yang telah diseleksi dari persemaian ditanam sebatas leher akar, lalu lubang tanam ditutup dengan lapisan tanah dan dipadatkan agar akar bibit dapat menyatu dengan tanah bedengan. Setelah itu, siram bedengan secukupnya, jangan terlalu basah atau air siraman jangan sampai menggenang.
Untuk melindungi bibit dari sengatan sinar matahari, beri naungan setinggi 180 cm di sebelah timur, dan 120 cm di sebelah barat. Awalnya naungan dibuat rapat agar intensitas cahaya matahari yang masuk hanya sekitar 50%. Namun seiring dengan perkembangan bibit, perlahan-lahan kerapatan naungan dikurangi sampai akhirnya dibuka seluruhnya. Beri pupuk kandang setiap 2-3 bulan sekali agar pertumbuhan bibit semakin cepat. Selain itu, setiap 1-2 bulan sekali tambahkan 100-150 gr NPK 15-15-15 ditambah 100 gr urea per bibit, atau campuran 50-100 gr urea, 200-40 gr SP-36 dan 50-70 gr KCl per bibit. Untuk mengatasi hama dan penyakit, semprotkan insektisida seperti Curacron, Pegasus atau Decis serta fungisida seperti Antracol, dan Dithane dengan dosis sesuai dengan aturan pakai yang ada di kemasannya. Saat sudah besar, bibit di bedeng sapih dapat ditanam di lahan atau di pot permanen untuk pembesaran.
Pemindahannya harus dilakukan secara hati-hati agar akar bibit tidak rusak atau terputus. Oleh karena itu bola akarnya tidak langsung dicabut tetapi digali secara bertahap. Caranya, gali media di setengah lingkaran bola akar sebelah kiri, baru setelah itu gali media di setengah lingkaran bola akar sebelah kanan. Setelah itu, angkat bibit dan bungkus bola akarnya dengan karung plastik agar tidak pecah.
Untuk melindungi bibit dari sengatan sinar matahari, beri naungan setinggi 180 cm di sebelah timur, dan 120 cm di sebelah barat. Awalnya naungan dibuat rapat agar intensitas cahaya matahari yang masuk hanya sekitar 50%. Namun seiring dengan perkembangan bibit, perlahan-lahan kerapatan naungan dikurangi sampai akhirnya dibuka seluruhnya. Beri pupuk kandang setiap 2-3 bulan sekali agar pertumbuhan bibit semakin cepat. Selain itu, setiap 1-2 bulan sekali tambahkan 100-150 gr NPK 15-15-15 ditambah 100 gr urea per bibit, atau campuran 50-100 gr urea, 200-40 gr SP-36 dan 50-70 gr KCl per bibit. Untuk mengatasi hama dan penyakit, semprotkan insektisida seperti Curacron, Pegasus atau Decis serta fungisida seperti Antracol, dan Dithane dengan dosis sesuai dengan aturan pakai yang ada di kemasannya. Saat sudah besar, bibit di bedeng sapih dapat ditanam di lahan atau di pot permanen untuk pembesaran.
Pemindahannya harus dilakukan secara hati-hati agar akar bibit tidak rusak atau terputus. Oleh karena itu bola akarnya tidak langsung dicabut tetapi digali secara bertahap. Caranya, gali media di setengah lingkaran bola akar sebelah kiri, baru setelah itu gali media di setengah lingkaran bola akar sebelah kanan. Setelah itu, angkat bibit dan bungkus bola akarnya dengan karung plastik agar tidak pecah.
No comments:
Post a Comment