a) Seleksi Biji
Tidak semua biji karet yang telah dikumpulkan dari lahan bisa digunakan sehagai bibit untuk ditumbuhkan menjadi batang bawah. Biji tersebut harus diseleksi berdasarkan kemurnian klon dan daya kecambahnya. Untuk memastikan kemurnian klon, biji dari satu areal perkebunan yang sudah diketahui klonnya harus diusahakan tidak tercampur dengan biji dari klon berbeda/dari areal lain. Karenanya, dari suatu areal yang sudah jelas klonnya harus dipisahkan dari areal lain dengan klon berbeda. Sementara itu, memastikan daya kecambah biji tersehut bisa dilihat dari kesegaran, ukuran, daya lenting, posisi saat direndam, dan warna belahannya.
Biji karet memiliki daya kecambah baik adalah biji yang masih dalam keadaan segar. Artinya, baru jatuh dari pohonnya atau paling lambat empat hari setelah jatuh. Daya kecambah biji juga bisa diperkirakan berdasarkan ukurannya.
Berdasarkan ukurannya, secara umum biji karet ukuran sedang memiliki daya kecambah paling haik dibandingkan dengan ukuran lainnya dan daya kecambah biji berukuran besar lebili baik daripada biji ukuran kecil. Melalui pengamatan, biji karet yang memiliki daya kecambah baik adalahyang berkulit luar mengilap. Sementara itu, berdasarkan daya lentingnya, biji yang dijatuhkan di ubin dan memantul berarti keadaannya cukup baik. Sebaliknya, jika tidak memantul keadaannya jelak.
Cara terakhir untuk mengetahui daya kecambah biji adalah melalui pembelahan. Pembelahan ini dilakukan dengan metode sample. Sekitar 100 biji karet dari 200 kg biji diambil secara acak dan kemudian dibelah menggunakan batu atau palu. Setelah dibelah, ada enam kriteria daya kecambah biji karet yang bisa disimpulkan herdasarkan warna
belahannya. Keenam kriteria tersebut sebagai berikut.
- Belahan biji berwarna putih dinilai sangat baik.
- Belahan biji berwarna kekuningan dinilai baik.
- Belahan biji kekuningan agak kehijauan dinilai cukup baik.
- Belahan biji kekuningan berminyak dinilai jelak.
- Belahan biji kekuningan gelap dinilai rusak.
- Belahan biji kecokelatan hingga kehitaman dinilai busuk
No comments:
Post a Comment