Sunday, March 15, 2015

Prinsip-Prinsip Pembiakkan atau penyerbukan tanaman secara Generatif

Pada prinsipnya pembiakan tanaman secara generatif merupakan hasil dari penyerbukan (sexual). Hasil pembiakan generatif lebih dikenal dengan bibit dari biji, sebab bibit ini dikembangkan dari biji. Anggapan semacam ini tidak selalu benar sebab ada biji yang bukan dari hasil penyerbukan yitu biji apomiktik. Namun pada kebanyakan buah atau biji ini telah dibuahi atau sebagai hasil perkawinan antara bunga jantan dan bunga betina. Mekanisme perkawinan terjadi pada saat penyerbukan yaitu pada saat kepala putik diserbuki dengan serbuk sari yang berlanjut sampai pembentukan biji.

Cara pembiakan tanaman dengan biji ini dapat terjadi secara alami dan dengan campur tangan manusia. Pembiakan secara alami yaitu biji tanaman yang jatuh di tanah, akan tumbuh menjadi tanaman jika mendapat kondisi lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhannya. Pembiakan dengan campur tangan manusia yaitu melalui manusia, biji akan tumbuh menjadi tanaman jika ditempatkan pada kondisi lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhannya. Belajar dari kondisi alam ini manusia telah mengenal cara pembiakan tanaman dengan biji jauh sebelum cara pembiakan vegetatif.

Pertumbuhan tanaman yang diperbanyak dengan biji, mempunyai keseimbangan perbandingan antara pertumbuhan tanaman dibagian bawah tanah (akar) dengan pertumbuhan bagian tanaman di atas permukaan tanah (batang beserta tajuknya). Pertumbuhan tajuk yang meninggi akan sebanding dengan pertumbuhan memanjang akar tanaman. dengan demikian, selain pohonnya lebih tinggi, tanaman dari biji pun memiliki perakaran yang dalam.
 
Pertumbuhan vegetatif tanaman dari biji memerlukan waktu yang lebih lama dari pada pertumbuhan tanaman dari hasil perbanyakan yang lainnya, karena pertumbuhan tersebut dimulai dari awal (dari biji). Energi awalnya lebih banyak digunakan untuk pembentukan batang dan tajuk tanaman sehingga pertumbuhan generatifnya lebih lambat. Dengan demikian diperlukan waktu yang lebih lama untuk menunggu tanaman berbuah (menghasilkan).

Kelebihan tanaman ini adalah perakarannya kuat, tetapi kelemahannya adalah pertumbuhan generatifnya lambat dan sifat genetiknya belum tentu sama dengan sifat induknya. Dengan demikian tidak mengherankan kalau umur berproduksinya tidak secepat tanaman yang berasal dari perbanyakan vegetatif.
 
Adanya kekurangan seperti diatas bukan berarti tanaman yang berasal dari biji ini tak berguna sama sekali. Tanaman ini masih banyak diperlukan sebagai batang bawah untuk okulasi atau sambung atau sebagai tanaman penghijauan di lahan-lahan kritis yang lebih mementingkan konservasi lahannya dibanding produksinya. Khususnya tanaman perkebunan tahunan, tanaman hasil perbanyakan dari biji dapat dikenali dari sosoknya yang lebih tinggi dan percabangannya lebih sedikit dibanding dengan tanaman hasil perbanyakan vegetatif.

Sifat genetik suatu tanaman dapat ditingkatkan melalui pemuliaan tanaman dengan cara merakit sifat-sifat unggul yang dimiliki oleh tanaman. Salah satu metode pemuliaan tanaman yang dapat dilakukan secara sederhana adalah melalui persilangan (penyerbukan silang) yaitu menggabungkan dua atau lebih sifat unggul yang dimiliki tetuanya dengan tujuan untuk memperoleh benih hibrida yang unggul. Agar dapat melakukan persilangan yang menghasilkan benih hibrida sesuai dengan target yang diinginkan, diperlukan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan penyerbukan atau persarian.

No comments:

Post a Comment