Sunday, October 5, 2014

Bagaimana Cara Budidaya Kentang?

Syarat Tumbuh dan  Iklim
a. Daerah dengan curah hujan rata-rata 1500 mm/tahun sangat sesuai untuk
    membudidayakan    kentang. Daerah yang sering mengalami angin kencang tidak cocok
    untuk budidaya kentang.
b. Lama penyinaran yang diperlukan tanaman kentang untuk kegiatan fotosintesis adalah sekitar
    9-10 jam/hari. Lama penyinaran juga berpengaruh terhadap waktu dan masa perkembangan umbi.
c. Suhu optimal untuk pertumbuhan adalah 18- 210C. Pertumbuhan umbi akan terhambat
    apabila suhu tanah kurang dari 10 derajat C dan lebih dari 30 derajat C.
d. Kelembaban yang sesuai untuk tanaman kentang adalah 80-90%. Kelembaban yang terlalu
    tinggi akan menyebabkan tanaman mudah terserang hama dan penyakit, terutama yang
   disebabkan oleh cendawan. Ketinggian Tempat Daerah yang cocok untuk menanam kentang
   adalah pada dataran tinggi/daerah pegunungan, dengan ketinggian antara 1.000-3.000 m
   dpl. Ketinggian idealnya berkisar antara 1000-1300 m dpl. Beberapa varitas kentang dapat
   ditanam di dataran menengah (300-700 m dpl).

d. Pembibitan
Bibit Tanaman kentang dapat berasal dari:
- Umbi
- stek batang
- stek tunas daun.

Umbi
Umbi bibit berasal dari umbi produksi berbobot 30-50 gram. Pilih umbi yang cukup tua antara
150-180 hari, umur tergantung varietas, tidak cacat, umbi baik, varitas unggul. Umbi disimpan di dalam rak/peti di gudang dengan sirkulasi udara yang baik (kelembaban 80-95%). Lama penyimpanan 6-7 bulan pada suhu rendah dan 5-6 bulan pada suhu 250C.

Media Tanam
a. Secara fisik, tanah yang baik untuk bercocok tanaman kentang adalah yang berstruktur
    remah, gembur, banyak mengandung bahan organik, berdrainase baik dan memiliki lapisan
    olah yang dalam. Sifat fisik tanah yang baik akan menjamin ketersediaan oksigen di dalam tanah.
b. Tanah yang memiliki sifat ini adalah tanah Andosol yang terbentuk di pegununganpegunungan.
c. Keadaan pH tanah yang sesuai untuk tanaman kentang bervariasi antara 5,0-7,0, ini
    tergantung pada varietasnya. Untuk produksi yang baik pH yang rendah tidak cocok
    ditanami kentang. Pengapuran mutlak diberikan pada tanah yang memiliki nilai pH dibawah 7

Pilih umbi dengan ukuran  sedang, memiliki 3-5 mata tunas. Gunakan umbi yang akan digunakan sebagai bibit hanya sampai generasi keempat saja. Setelah bertunas sekitar 2 cm,  umbi siap ditanam. Bila bibit diusahakan dengan membeli, (usahakan bibit yang  kita beli bersertifikat), berat antara 30-45 gram dengan 3-5 mata tunas. Penanaman dapat dilakukan tanpa dan dengan pembelahan. Pemotongan umbi dilakukan menjadi 2-4 potong menurut mata tunas yang ada. Sebelum tanam umbi yang dibelah harus direndam dulu di dalam larutan Dithane M-45 selama 5-10 menit. Walaupun pembelahan menghemat bibit, tetapi bibit yang dibelah menghasilkan umbi yang lebih sedikit daripada yang tidak dibelah. Hal tersebut harus diperhitungkan secara ekonomis.  Stek Batang dan stek tunas Cara ini tidak biasa dilakukan karena lebih rumit dan memakan waktu lebih lama. Bahan tanaman yang akan diambil stek batang/tunasnya harus ditanam di dalam pot Pengambilan stek baru dapat dilakukan jika tanaman telah berumur 1-1,5 bulan dengan tinggi 25-30 cm. Stek disemaikan di persemaian. Apabila bibit menggunakan hasil stek batang atau tunas daun, ambil dari tanaman yang sehat dan baik pertumbuhannya.

Pengolahan Media Tanam
Lahan dibajak sedalam 30-40 cm sampai gembur benar supaya perkembangan akar dan pembesaran umbi berlangsung optimal. Kemudian tanah dibiarkan selama 2 minggu sebelum dibuat bedengan. Pada lahan datar, sebaiknya dibuat bedengan memanjang ke arah Barat-Timur agar memperoleh sinar matahari secara optimal, sedang pada lahan berbukit arah bedengandibuat tegak lurus kimiringan tanah untuk mencegah erosi. Lebar bedengan 70 cm (1 jalur tanaman)/140 cm (2 jalur tanaman), tinggi 30 cm dan jarak antar bedengan 30 cm. Lebar dan jarak antar bedengan dapat diubah sesuai dengan varietas kentang yang ditanam. Di sekeliling petak bedengan dibuat saluran pembuangan air sedalam 50 cm dan lebar 50 cm.

Teknik Penanaman
Pemupukan Dasar
- Pupuk dasar organik berupa kotoran ayam 10 ton/ha, kotoran kambing sebanyak 15 ton/ha
   atau kotoran sapi 20 ton/ha diberikan pada permukaan bedengan kurang lebih
   seminggu  sebelum tanam, dicampur pada tanah bedengan atau diberikan pada lubang tanam.
- Pupuk anorganik berupa SP-36=400kg/ha.

Pengaturan jarak tanam dan waktu tanam
Jarak tanam kentang tergantung pada jenis varietasnya. Misalnya varietas Dimanat dan LCB jarak
tanamnya 80 x 40 sedangkan varietas lain 70 x 30 cm. Waktu tanam yang tepat adalah diakhir musim hujan pada bulan April-Juni, jika lahan memiliki irigasi yang baik/sumber air, maka kentang dapat ditanam dimusim kemarau. Sebaiknya tidak menanam kentang pada musim hujan, dan penanaman yang baik jika dilakukan dipagi/sore hari.

Pembuatan lubang tanam, dan mulsa
Lubang tanam dibuat dengan kedalaman 8-10 cm. Bibit dimasukkan ke lubang tanam, ditimbun dengan tanah dan tekan tanah di sekitar umbi. Bibit akan tumbuh sekitar 10-14 hst. Mulsa jerami perlu dihamparkan di bedengan jika kentang ditanam di dataran medium.

Pemeliharaan Penyulaman
Untuk mengganti tanaman yang kurang baik, maka dilakukan penyulaman. Penyulaman dapat
dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari. Bibit sulaman merupakan bibit cadangan yang telah disiapkan bersamaan dengan bibit produksi. Penyulaman dilakukan dengan cara mencabut tanaman yang mati/kurang baik tumbuhnya dan ganti dengan tanaman baru pada
lubang yang sama.

Penyiangan
Lakukan penyiangan secara kontinyu dan sebaiknya dilakukan 2-3 hari sebelum/bersamaan dengan
pemupukan susulan dan penggemburan. Jadi penyiangan dilakukan minimal dua kali selama masa penanaman. Penyiangan harus dilakukan pada fase kritis yaitu vegetatif awal dan pembentukan umbi.

Pemangkasan Bunga
Pada varietas kentang yang berbunga sebaiknya dipangkas untuk mencegah terganggunya proses pembentukan umbi, karena terjadi perebutan unsur hara untuk pembentukan umbi dan pembungaan.

Pemupukan
Selain pupuk organik, maka pemberian pupuk anorganik juga sangat penting untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk yang biasa diberikan Urea dengan dosis 330 kg/ha, TSP dengan dosis 400 kg/ha
sedangkan KCl 200 kg/ha. Secara keseluruhan pemberian pupuk organik dan anorganik adalah sebagai berikut:

a. Pupuk kandang: saat tanam 15.000-20.000 kg.
b. Pupuk anorganik
1. Urea/ZA: 21 hari setelah tanam 165/350 kg dan 45 hari setelah tanam 165/365 kg.
2. SP-36: saat tanam 400 kg.
3. KCl: 21 hari setelah tanam 100 kg dan 45 hari setelah tanam 100 kg.
c. Pupuk cair: 7-10 hari sekali dengan dosissesuai anjuran.
Pupuk anorganik diberikan ke dalam lubang pada jarak 10 cm dari batang tanaman kentang.

Pengairan
Tanaman kentang sangat peka terhadap kekurangan air. Pengairan harus dilakukan secara rutin tetapi tidak berlebihan. Pemberian air yang cukup membantu menstabilkan kelembaban tanah sebagai pelarut pupuk. Selang waktu 7 hari sekali secara rutin sudah cukup untuk tanaman kentang. Pengairan dilakukan dengan cara disiram dengan gembor/ember/atau dengan mengairi selokan sampai areal tanaman lembab (sekitar 15-20 menit).

f. Panen dan Pascapanen Panen
Ciri dan Umur Panen Umur panen pada tanaman kentang berkisar antara 90-180 hari, tergantung varietas tanaman. Pada varietas kentang genjah, umur panennya 90-120 hari; varietas medium 120-150 hari; dan varietas dalam 150-180 hari. Secara fisik tanaman kentang sudah dapat dipanen apabila daunnya telah berwarna kekuning kuningan yang bukan disebabkan serangan penyakit; batang tanaman telah berwarna kekuningan dan agak mengering. Selain itu tanaman yang siap panen kulit umbi akan lekat sekali dengan daging umbi, kulit  tidak cepat mengelupas bila digosok dengan jari.

Cara Panen
Waktu memanen sangat dianjurkan dilakukan pada waktu sore hari/pagi hari dan dilakukan
pada saat hari cerah. Cara memanen yang baik adalah sebagai berikut: cangkul tanah disekitar umbi kemudian angkat umbi dengan hati hati dengan menggunakan garpu tanah. Setelah itu kumpulkan umbi ditempat yang teduh. Hindari kerusakan mekanis waktu panen.

bagaimana cara budidaya rambutan?

Syarat Tumbuh
Rambutan adalah suatu pohon  buah-buahan tropis yang tumbuh baik pada kisaran suhu antara 22C ke 35C, dengan curah hujan 2000 sampai 3000 mm. Tanaman ini tidak teradaptasi dengan suhu rendah, pada suhu 4C tanaman ini menggugurkan daun . Jenis tanah yang disukai adalah tanah liat dengan pH 5 sampai 6.5.
Iklim
Dalam budidaya rambutan angin berperan dalam penyerbukan bunga. Intensitas curah hujan yang
dikehendaki oleh pohon rambutan berkisar antara 1.500- 2.500 mm/tahun dan merata sepanjang tahun Sinar matahari harus dapat mengenai seluruh areal penanaman sejak dia terbitsampai tenggelam, intensitas pancaran sinar matahari erat kaitannya dengan suhu lingkungan. Tanaman
rambutan akan dapat tumbuh berkembang serta berbuah dengan optimal pada suhu sekitar 250C yang diukur pada siang hari. Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan penurunan hasil atau kurang sempurna (kempes). Kelembaban udara yang dikehendaki cenderung rendah karena kebanyakan tumbuh di dataran rendah dan sedang. Apabila udara mempunyai kelembaban yang rendah, berarti udara kering karena miskin uap air. Kondisi demikian cocok untuk pertumbuhan tanaman rambutan.

Media Tanam
Rambutan dapat tumbuh baik pada lahan yang subur dan gembur serta sedikit mengandung pasir, juga dapat tumbuh baik pada tanah yang banyak mengandung bahan organik ataui pada tanah yang keadaan liat dan sedikit pasir. Pada dasarnya tingkat/derajat keasaman tanah (pH) tidak
terlalu jauh berbeda dengan tanaman perkebunan lainnya di Indonesia yaitu antara 6-6,7 dan
kalau kurang dari 5,5 perlu dilakukan pengapuran terlebih dahulu. Kandungan air dalam tanah
idealnya yang diperlukan untuk penanaman pohon rambutan antara 100-150 cm dari permukaan tanah. Pada dasarnya tanaman rambutan tidak tergantung pada letak dan kondisi tanah, karena
keadaan tanah dapat dibentuk sesuai dengan tata cara penanaman yang benar (dibuatkan bedengan) sesuai dengan petunjuk yang ada.

Ketinggian Tempat
Rambutan dapat tumbuh subur pada dataran rendah dengan ketinggian antara 30-500 m dpl.
Pada ketinggian dibawah 30 m dpl rambutan dapat tumbuh namun tidak begitu baik hasilnya.

Pembibitan
Persyaratan Benih

Benih yang diambil biasanya dipilih dari benih-benih yang disukai oleh masyarakat konsumen antara lain: Rambutan Rapiah, Rambutan Aceh, Lebak bulus, Rambutan Cimacan, Rambutan, Rambutan
Sinyonya. Penyiapan Benih Persiapan benih biji yang dipergunakan sebagai pohon pangkal setelah buah dikupas dan diambil bijinya dengan jalan fermentasi biasa (ditahan selama 1-2hari) sesudah itu di angin-anginkan selama 24 jam (sehari semalam) dan biji siap disemaikan. Disamping itu dapat pula direndam dengan larutan asam dengan perbandingan 1:2 dari air dan larutan asam yang terdiri
dari asam chlorida (HCl)25% atau Asam Sulfat (H2S04) BJ = 1.84, caranya direndam selama
15 menit kemudian dicuci dengan air tawar yang bersih sebanyak 3 kali berulang dengan air yang mengalir selama 10  menit dan dianginkan selama 24 jam. Untuk menghidari jamur biji  dapat dibalur dengan larutan Dithane 45, Attracol 70 WP atau fungisida lainnya.

Teknik Penyemaian Benih
Tempat penyemaian benih dipilih lahan yang gembur dan mudah mendapat pengairan serta mudah dikeringkan disamping itu mudah diawasi. Sebelum dilakukan penyemaian terlebih dahulu dilakukan
persiapan tempat persemaian seperti:

- Mencangkul tanah sedalam 20-30 cm sambil dibersihkan dari rumputrumput, batu-batu
   dan  sisa pepohonan dan benda keras lainnya.
- Kemudian tanah dihaluskan sehingga menjadi gembur dan buatkan bedeng-bedeng yang
   berukuran 1-1,5 m lebar dan tinggi sekitar 30 cm, panjang disesuaikan dengan
   luas pekarangan/persawahan.
Letak bedengan membujur dari Utara ke Selatan, supaya mendapatkan banyak sinar matahari.
- Bagian atas bedeng diberi atap pelindung
- Untuk menambah kesuburan dapat diberi pupuk hijau, kompos/pupuk kandang yang sudah matang.

Pemeliharaan
Pembibitan/Penyemaian Setelah bibit berkecambah dan telah berumur 1-1,5 bulan kecambah dipindah ke bedeng pembibitan. Pada saat ini penyiraman cukup 1 kali tiap pagi hari dengan
menggunakan "gembor" supaya merata dan tidak merusak bedengan dan diusahakan air
dapat menembus sedalam 3-4 cm dari permukaan. Kemudian dilakukan pendangiran bedengan supaya tetap gembur dan dilakukan setiap 2-3 minggu sekali, rumput yang tumbuh disekitarnya
supaya disiangi, hindarkan dari serangan hama dan penyakit. Jika umur bibit telah berumur
kurang lebih 1 tahun setelah itu dapat dilakukan pengokulasian dengan sistem Fokkert yang sudah disempurnakan.

Caranya adalah:
- Daun-daun pada pohon induk dirontokkan.
- Kemudian siapkan tempat untuk penempelan mata kulit dengan menyayat kulit batang pohon induk
- Tempelkan mata pada pohon induk, ikat dengan tali rafia, biarkan sampai mata kulit itu
   tumbuh tunas
- Setelah tunas asli tumbuh dan sehat maka pohon induk yang telah ditempel dipangkas,
   kemudian rawat dengan penyiraman 2 kali sehari dan mendangir serta
   membersihkan    rumputrumput yang ada disiangi, kemudian dapat juga diberi pupuk urea
   10 gram untuk tiap 1 m² untuk 25 tanaman rambutan.

Pemindahan Bibit
Cara pemindahan bibit yang telah berkecambah atau di cangkok maupun diokulasi dapat dengan cara sebagai berikut:
- mencungkil/membuka plastik yang melekat pada media penanaman dengan cara hati-hati
   jangan sampai akar menjadi rusak.
- agar pertumbuhan akar lebih banyak maka dalam penanaman kembali akar tunggangnya
   dipotong sedikit
- Untuk menjaga penguapan maka daun dipotong separuh serta keping yang menempel
   dibiarkan sebab berfungsi sebagai cadangan makanan sebelum dapat menerima makanan dari
   tanah yang baru.
- Kemudian bibit ditanam pada bedeng pembibitan dengan jarak 30-40 cm dan ditutupi dengan
  atapyang dipasang miring lebih tinggi di Timur dengan harapan dapat lebih banyak kena sinar
  mata hari pagi.

Pengolahan Media Tanam
- Persiapan
Pilihlah tanah yang subur, hindari tanah yang terlampau liat dan tidak memiliki sirkulasi yang baik, hendaknya topografinya rata. Akan tetapi pada daerah perbukitan (miring) jika tanahnya subur dapat
digunakan dengan cara membuat sengkedan (teras) pada bagian yang curam. Kemudian untuk menggemburkan tanah perlu dibajak atau cukup dicangkul dengan kedalaman sekitar 30 cm secara merata.

Pembukaan Lahan
Tanah yang akan dipergunakan untuk kebun rambutan dibebaskan dari tanaman pengganggu seperti semaksemak dan rerumputan dibuang dan benda-benda keras disingkirkan kemudian tanah dibajak/dicangkul. Bila bibit berasal dari cangkokan pengolahan tanah tidak perlu terlalu dalam tetapi kalau dari hasil okulasi perlu pengolahan yang cukup dalam. Kemudian dibuatkan saluran air
 selebar 1 meter dan kedalamnya disesuaikan dengan kedalaman air tanah. Hal ini berguna untuk
mengatasi sistem pembuangan air yang kurang lancar. Tanah yang kurus dan kurang humus atau tanah cukup liat diberikan pupuk organik.

-Pengapuran
Pada dataran yang berasal dari tambak dan juga dataran yang baru terbentuk tidak bisa ditanami, selain tanah masih bersifat asam juga belum terlalu subur, setelah lobang-lobang itu  digali dengan ukuran penanaman di pekarangan dan dasarnya ditaburkan kapur  sebanyak 0,5 liter untuk setiap lobang guna menetralkan pH tanah hingga mencapai 6-6,7 sebagai syarat tumbuhnya tanaman rambutan, setelah 1 minggu dari penaburan kapur
diberi pupuk kandang supaya tanah menjadi subur.

Pemupukan
Setelah jangka waktu 1 minggu dari pemberian kapur pada lubang-lubang yang ditentukan
kemudian diberikan pupuk kandang sebanyak 25 kg (kurang lebih 1 blek) dan setelah
1 minggu lahan baru siap untuk ditanami bibit rambutan yang telah jadi.

Teknik Penanaman
- Penentuan Pola Tanaman

Penyiapan pohon pangkal sebaiknya melalui proses perkecambahan kemudian ditanam dengan jarak 10 x 10 cm setelah berkecambah dan berumur 1-1,5 bulan atau telah tumbuh daun sebanyak 3 helai
maka bibit/zaeling dapat dipindahkan pada bedeng ke dua dengan jarak 1-14 meter. Untuk menghindari sengatan sinar matahari secara langsung dibuat atap yang berbentuk miring lebih tinggi ke Timur dengan maksud supaya mendapatkan sinar matahari pagi hari secara penuh.

Persiapan lahan
Rambutan biasa ditanam di pekarangan atau secara kebun. Jarak tanam 10 - 14 m. Ukuran
lobang 60 x 60 x 60 cm. Waktu membuat lobang tanah galian bagian atas diangkat ke sebelah
kanan lobang, tanah galian bagian bawah ke sebelah kiri lobang. Pembuatan Lubang Tanaman
Pembuatan lubang pada bedeng-bedeng yang telah siap untuk tempat penanaman bibit rambutan yang sudah jadi dilakukan setelah tanah diolah secara matang kemudian dibuat lobang-lobang dengan ukuran 1 x 1 x 0,5 m yang sebaiknya telah dipersiapkan 3-4 pekan sebelumnya dan pada waktu penggalian tanah yang diatas dan yang dibawah dipisahkan yang nantinya dipergunakan
untuk penutup kembali lubang yang telah diberi tanaman, sedangkan jarak antar lubang sekitar 12-14 m.

Cara Penanaman
Setelah berlangsung selama 2 pekan lubang ditutup dengan susunan tanah seperti sedia kala
dan tanah yang bagian atas dikembalikan setelah dicampur dengan 3 blek (1 blek kurang
lebih 20 liter) pupuk kandang yang sudah matang, dan kirakira  4 pekan dan tanah yang
berada di lubang bekas galian tersebut sudah mulai menurun baru rambutan ditanam dan tidak
perlu terlalu dalam secukupnya, maksudnya batas antara akar dan batang rambutan diusahakan setinggi permukaan tanah yang ada disekelilingnya.

Perawatan
Pada awal penanaman di kebun perlu diberi perlindungan yang rangkanya dibuat dari bambu/bahan lain dengan dipasang posisi agak tinggi disebelah Timur, agar tanaman mendapatkan lebih banyak sinar matahari pagi dari pada sore hari, dan untuk atapnya dapat dibuat dari daun nipah, kelapa/tebu.
Sebaiknya penanaman dilakukan pada awal musim penghujan, agar kebutuhan air dapat dipenuhi secara alamiah.

bagaimana cara teknik budidaya wortel?

Teknik Budidaya Wortel
Sayuran ini sudah sangat dikenal masyarakat Indonesia dan populer sebagai sumber vit. A karena memiliki kadar karotena (provitamin A). Selain itu, wortel juga mengandung vit. B, vit. C, sedikit
vit. G, serta zat-zat lain yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Sosok tanamannya berupa
rumput dan menyimpan cadangan makanannya di dalam umbi. Mempunyai batang pendek, berakar tunggang yang bentukSyarat Tumbuh Wortel merupakan tanaman subtropis yang memerlukan suhu dingin (22-24° C), lembap, dan cukup sinar matahari. Di Indonesia kondisi seperti itu biasanya terdapat di daerah berketinggian antara 1.200- 1.500 m dpl. Sekarang wortel sudah dapat ditanam di daerah berketinggian 600 m dpl. Dianjurkan untuk menanam wortel pada tanah yang subur, gembur dan kaya humus dengan pH antara 5,5- 6,5. Tanah yang kurang subur masih dapat ditanami wortel asalkan dilakukan pemupukan intensif. Kebanyakan tanah dataran tinggi di Indonesia mempunyai pH rendah. Bila demikian, tanah perlu dikapur, karena tanah yang asam menghambat perkembangan umbi.

Pedoman Budidaya
Pengolahan Tanah Tanah yang akan ditanami wortel diolah sedalam 30-40 cm. Tambahkan pupuk kandang sebanyak 1,5 kg/m2 agar tanah cukup subur. Bila tanah termasuk miskin unsur hara
dapat ditambahkan pupuk urea 100 kg/ha, TSP 100 kg/ha, dan KCl 30 kg/ha. Selanjutnya dibuatkan bedengan selebar 1,5-2 m dan panjangnya disesuaikan dengan lahan. Tinggi bedengan di tanah kering
adalah 15 cm, sedangkan untuk tanah yang terendam, tinggi bedengan dapat lebih tinggi lagi.
Di antara bedengan perlu dibuatkan parit selebar sekitar 25 cm untuk memudahkan penanaman dan pemeliharaan tanaman.

Penanaman
Kebutuhan benih wortel adalah 15-20 g/10 m2 atau 15-20 kg/ha. Benih wortel yang baik dapat
dibeli di toko-toko tanaman atau membenihkan sendiri dari tanaman yang tua. Jika membeli, pilihlah benih yang telah bersertifikat. Benih wortel dapat langsung disebarkan tanpa disemai dahulu.
Sebelumnya, benih direndam dalam air sekitar 12-24 jam untuk membantu proses pertumbuhan. Kemudian, benih dicampur dengan sedikit pasir, lalu digosok-gosokkan agar benih mudah disebar dan tidak melekat satu sama lain. Benih ditabur di sepanjang alur dalam bedengan dengan bantuan alat penugal, lalu benih ditutupi tanah tipis-tipis.
Berikutnya, bedengan segera ditutup dengan jerami atau daun pisang untuk menjaga agar benih tidak hanyut oleh air. Jika tanaman telah tumbuh (antara 10-14 hari), jerami atau daun pisang segera diangkat.

Pemeliharaan
Penyiraman
Setelah tanaman tumbuh segera dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan pertama adalah penyiraman yang dapat dilakukan sekali sehari atau dua kali sehari jika udara sangat kering. Cara pemberian air yang lain ialah dengan jalan menggenangi parit di antara bedengan. Cara seperti ini dapat dilakukan bila terdapat saluran drainase.

Penjarangan
Tanaman yang telah tumbuh harus segera diseleksi. Caranya cabutlah tanaman yang lemah atau kering, tinggalkan tanaman yang sehat dan kokoh. Tindakan ini sekaligus diikuti dengan penjarangan yang berguna untuk memberikan jarak dalam alur dan menjaga tercukupinya sinar matahari sehingga tanaman tumbuh subur.  Penjarangan menghasilkan alur yang rapi berjarak antara 5- 10 cm.

Pemupukan
Pemeliharaan selanjutnya adalah pemupukan yang sudah dapat dilakukan sejak tanaman berumur dua minggu berupa 50 kg Urea/ha, disusul pemberian kedua (1 atau 1,5 bulan  kemudian) berupa urea sebanyak SO kg/ha dan KCl 20 kg/ha. Dosis dapat berubah sesuai kondisi tanah dan rekomendasi pemupukan yang ada. Cara pemupukan adalah dengan menaburkan pupuk pada alur sedalam 2 cm yang dibuat memanjang berjarak sekitar 5 cm dari alur tanaman. Ketika tanaman berumur satu bulan
perlu dilakukan penyiangan dan pendangiran. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung.

Panen dan Pasca Panen
Wortel dapat dipanen setelah 100 hari tergantung dari jenisnya. Pemanenan tidak boleh terlambat karena umbi akan semakin mengeras (berkayu) sehingga tidak disukai konsumen. Cara pemanenan dilakukan dengan jalan mencabut umbi beserta akarnya. Untuk memudahkan pencabutan sebaiknya tanah digemburkan dahulu. Pemanenan sebaiknya dilakukan pagi hari agar dapat segera dipasarkan. dan fungsinya berubah menjadi umbi bulat dan memanjang. Umbi berwarna kuning kemerahmerahan, berkulit tipis, dan jika  dimakan mentah terasa renyahdan agak manis.

bagaimana tips supaya anak-anak menyukai sayuran?

Sayura merupakan bahan makanan yang sangat penting dan bermanfaat untuk kesehatan ,dengan mengkonsumsi sayuran yang sehat dan segar kan menjadikan metabolisme tubuh menjadi kuat dan tubuh kita menjadi sehat sehingga terhindar dari berbagi macam penyakit. kebiasan mengkonsumsi sayuran hendaknya dimulai sejak dini atau sejak masa anak-anak.tapi mengingat saat ini banyaknya variasi makanan yang cukup beragam sehingga menjadikan anak-anak enggan untuk mengkonsumsi sayuran.

Makanan yang sehat adalah makanan yang bergizizi dan bermanfaat untuk kesehatan salah satu contoh makanan yang baik adalah sayuran yang banyak mengandung gizi yang sangat penting  untuk menunjang ksehatan tubuh kita,akan tetapi banyak juga orang yang malas mengkonsumsi sayuran sebagai menu sehat mereka padahal kalau kita tahu manfaatnya sangat penting bagi kesehatan tubuh kita,  terutama bagi anak-anak kebanyakan mereka tidak menyukai sayuran apalagi mengingat sekarang ini banyak kita jumpai makanan-makanan instans yang siap saji yang tentu sangat menarik bagi anak-anak, bagaimana solusinya agar anak-anak kita dapat menyukai makan sayuran berikut ini ada 9 tips agar anak menyukai makan  sayuran

9 cara agar anak suka sayuran
1. Saat acara makan bersama tunjukkan minat orang tua terhadap sayuran. Ini sangat efektif
    karena anak cenderung akan meniru apa yang orang tuanya lakukan.

2. Tambahkan sayuran ke dalam makanan favorit anak Anda. Misalnya anak Anda sangat
     menyukai nasi goreng, maka tambahkan sayuran pada nasi goreng tersebut.

3. Ajak anak untuk berbelanja sayuran ke swalayan. Biarkan anak untuk memilih sayuran yang
    ia mau,biasanya hal demikian akan memudahkan anak untuk memakan sayur karena ia yang
    telah memilih apa yang akan dimakannya.

4. Campurkan kaldu pada sayuran agar dirasakan lebih gurih oleh anak.

5. Sekali-kali berikan motivasi melalui bacaan cerita atau dongeng yang mengisahkan
    tentang manfaat sayuran.

6. Libatkan anak saat memasak sayuran. Dengan suasana yang menyenangkan anak akan
    lebih bersemangat mencoba hal-hal yang baru di dapur, namun orang tua harus
    lebih mengawasinya agar tidak melakukan hal-hal yang membahayakannya selama di dapur.

7. Tetap bersabar jika anak tidak mau makan sayur, terus dicoba akan tetapi jangan
     memaksanya. Justru dengan semakin dipaksa, anak akan semakin menghindari sayur
    dan menjauhinya.

8. Variasi dalam memasak. Perlu disiasati pula dalam memasak sayuran agar anak tertarik
    untuk memakan sayuran. Misalnya Anda mencampurakannnya dengan telor dadar.

9. Kreatifitas menghiasi makanan anak dengan sayuran. Anda bisa membuat wajah di piring
    nasi goreng anak dengan mata dari kacang polong, rambut dari bayam, bibir dan hidung
    dari wortel, dan telinga dari bunga brokoli. Tentu hal ini akan menarik perahatian anak dan
    mereka terdorong untuk memakannya karena bentuknya yang lucu


berbagai cara tradisional mengobati sakit kepala

Cara mengobati sakit kepala dengan obat tardasional ,sakit kepala memang penyakit umum yang sering dialami oleh semua orang, tidak tahu kenapa sebabnya sakit kepala sering terjadi pada tiap orang,  mungkin banyak faktor yang jadi pemicu kenapa bisa terjadi sakit kepala antara lain faktor stress terlalu banyak pikiran yang akhirnya bisa juga menimbulkan sakit kepala, kemudian faktor penyakit tekanan darah tinggi yang bisa juga menjadi pemicu timbulnya sakit kepala dan masih banyak lagi faktor-faktor lainya,berikut ini ada beberapa cara untuk mengobati sakit kepala dengan aman secara herbal dengan memanfaatkan ramuan tradisional

Yang pertama adalah dengan Ramuan Daun Alpukat
Ramuan Daun Alpukat
Alpukat, selain buahnya yang bisa dimakan, ternyata daunnya dapat digunakan untuk mengobati sakit kepala dengan meramunya dengan bahan-bahan lainnya.
Bahan:
4 lembar daun alpukat segar
1 gelas  air panas
Cara meramu obat:
Daun alpukat segar dicuci hingga bersih
Kemudian diseduh dengan 1 gelas air panas
Setelah dingin, airnya diminum satu kali sehari sebanyak 1 gelas.

Ramuan Daun Kayu Putih
Bahan:
12 gram daun kayu putih
3 gelas air bersih.
Cara Meramu:
Daun kayu putih direbus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas
Kemudian airnya diminum selagi hangat
Lakukan pengobatan ini secara rutin satu kali sehari.

Ramuan Bunga Matahari
Bahan:
30 gram bunga matahari
10 gram jahe
1 butir telur ayam
600 cc air bersih.

Cara Meramu:
Semua bahan dicuci bersih
Semua bahan direbus dalam 600 cc air
Sisakan air sebanyak 300cc.
Telur ayam dibiarkan tetap utuh
Airnya diminum
Telurnya dimakan setelah makan nasi
Lakukan pengobatan ini secara rutin 2 kali sehari.

Ramuan Bunga Kenanga
Bahan:
15 gram bunga kenanga
15 gram jahe
400 cc air bersih

Cara Meramu:
Jahe dicuci bersih dan diiris-iris
Kemudian direbus bersama bunga kenanga dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc Saring airnya kemudian diminum selagi masih hangat.

Pengomresan dengan es batu
Es batu tidak hanya dapat digunakan untuk minuman segar, ternyata dapat juga kita manfaatkan untuk mengobati sakit kepala. Beberapa jenis sakit kepala, seperti sakit kepala sebelah atau migrain, bisa sembuh dengan cara mendinginkan kepala dengan es batu.

Cara mengompres kepala dengan es batu:
Bungkus es batu dengan kain atau handuk kering Tempelkan pada kening Biarkan hingga 15 menit Ulangi setiap 15 menit
Demikian beberapa cara mengobati dengan menggunakan ramuan herbal tradisional dengan memanfaatkan tanaman yang tentu sangat berkhasiat untuk mengobati sakit kepala mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat.

bagaimana langkah-langkah membuat keripik singkong?

cara membuat keripik singkong
Langkah-langkah pembuatan keripik singkong adalah sebagai berikut:
1.Pemilihan
Sebagi bahan baku pembuatan keripik singkong, haruslah dipilih singkong dengan kualitas baik, bebas dari bercak-bercak hitam yang merupakan tanda-tanda dari serangan hama,serta penyakit dan tidak berkayu

2.Pengupasan
Pengupasan kulit singkong dilakukan dengan cara menoreh atau mengoreskan ujung pisau ke kulit singkong, kemudian dari bagian yang ditoreh tersebut kulit singkong mulai dikelupas

3. Pencucian
Pencucian dilakukan pada singkong yang telah dikelupas. untuk mendapatkan singkong yang benar-benar bersih, dapat digunakan alat bantu pencucian yang berupa sikat sabut kelapa.

4. Pemarutan
Parutan dilakukan pada singkong kupas yang telah dicuci bersih. Pada proses pemarutan ini dapat digunakan mesin pemarut kelapa yang saat ini mudah diperoleh atau ditemukan. Apabila pemarutan singkong tidak dapat dilakukan dengan segera, maka singkong kupas tersebut harus direndam dalam air sehingga tidak mengalami perubahan warna yang dapat berakibat pada penurunan kualitas kerupuk singkong yang dihasilkan, terutama dalam hal warnanya.

5. pemerasan
Pemerasan dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan air yang terkandung dalam sinkong parut.
Pemerasan dapat dilakukan dengan alat pemeras singkong.
Pemerasan dapat dilakukan dengan cara memasukkan singkong parut kedalam kantong tenda dan kemudian membungkusnya. Kemudian singkong parut dalam kantong tersebut diikat dan dijepitkan diantara dua papan kayu.

Kedua papan kayu tersebut ditekan ketengah sehigga dengan demikian akan menekan bungkusan ddan proses pemerasan akan terjadi. Air hasil pemerasan singkong parut ditampung kedalam baskom.proses pemerasan dilakukan hingga kadar air minimal. yaitu hingga tak adayang menetes lagi, air hasil pemerasan tersebut diendapkan beberapa saat, , dan tepung tapioka hasil endapan tersebut dipisahkan dengan airnya.

6. Pengaraman
Gumpalan asam singkong sisa pemerasan dihaluskan hingga menyerupai serbuk amapas. Kemudian , tepung tapioka hasil pengedapan dicampurkan dengan serbuk ampas tersebut dan ditambahkan puyla garam serta bumbu-bumbu yang lain sesuai denga  rasa yang diinginkan . Namun umumnya para produsen kerupuk singkong hanya menambah rasa asin atau gurih saja pada kerupuk singkong yang dihasilkan.

7. Pengukusan
Pengukusan dilakukan setelah ampas simgkong diberi bumubu atau garam. untuk lebih mempercepat proses pengukusan dapat dimasukkan bebeapa bilah bambu atau beberapa batang pohon singkong diantara ampas tersebut. Dengan demikian proses pemnasan akan berlangsung relatif  lebih  cepat dan sempurna.
Setelah proses pengukusan mendekati setengah matang maka bambu tersebut dapat dicabut kemudian dilakukan penutupan dengan plastik dan  pengukusan dilanjutkan hingga ampas benar benar matang .

Dalam proses pengukusan ini sangat disarankan untuk menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakarnya karena selain dapat menghasilkan panas yang lebih baik dibanding dengan menggunakan kompor .karena kayu bakar juga sangat mudah kita dapatkan dipedesaan. demikian bebarap hal yang perlu dilakuakan dalam membuat usaha keripik singkong.