Sunday, October 5, 2014

bagaimana cara budidaya rambutan?

Syarat Tumbuh
Rambutan adalah suatu pohon  buah-buahan tropis yang tumbuh baik pada kisaran suhu antara 22C ke 35C, dengan curah hujan 2000 sampai 3000 mm. Tanaman ini tidak teradaptasi dengan suhu rendah, pada suhu 4C tanaman ini menggugurkan daun . Jenis tanah yang disukai adalah tanah liat dengan pH 5 sampai 6.5.
Iklim
Dalam budidaya rambutan angin berperan dalam penyerbukan bunga. Intensitas curah hujan yang
dikehendaki oleh pohon rambutan berkisar antara 1.500- 2.500 mm/tahun dan merata sepanjang tahun Sinar matahari harus dapat mengenai seluruh areal penanaman sejak dia terbitsampai tenggelam, intensitas pancaran sinar matahari erat kaitannya dengan suhu lingkungan. Tanaman
rambutan akan dapat tumbuh berkembang serta berbuah dengan optimal pada suhu sekitar 250C yang diukur pada siang hari. Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan penurunan hasil atau kurang sempurna (kempes). Kelembaban udara yang dikehendaki cenderung rendah karena kebanyakan tumbuh di dataran rendah dan sedang. Apabila udara mempunyai kelembaban yang rendah, berarti udara kering karena miskin uap air. Kondisi demikian cocok untuk pertumbuhan tanaman rambutan.

Media Tanam
Rambutan dapat tumbuh baik pada lahan yang subur dan gembur serta sedikit mengandung pasir, juga dapat tumbuh baik pada tanah yang banyak mengandung bahan organik ataui pada tanah yang keadaan liat dan sedikit pasir. Pada dasarnya tingkat/derajat keasaman tanah (pH) tidak
terlalu jauh berbeda dengan tanaman perkebunan lainnya di Indonesia yaitu antara 6-6,7 dan
kalau kurang dari 5,5 perlu dilakukan pengapuran terlebih dahulu. Kandungan air dalam tanah
idealnya yang diperlukan untuk penanaman pohon rambutan antara 100-150 cm dari permukaan tanah. Pada dasarnya tanaman rambutan tidak tergantung pada letak dan kondisi tanah, karena
keadaan tanah dapat dibentuk sesuai dengan tata cara penanaman yang benar (dibuatkan bedengan) sesuai dengan petunjuk yang ada.

Ketinggian Tempat
Rambutan dapat tumbuh subur pada dataran rendah dengan ketinggian antara 30-500 m dpl.
Pada ketinggian dibawah 30 m dpl rambutan dapat tumbuh namun tidak begitu baik hasilnya.

Pembibitan
Persyaratan Benih

Benih yang diambil biasanya dipilih dari benih-benih yang disukai oleh masyarakat konsumen antara lain: Rambutan Rapiah, Rambutan Aceh, Lebak bulus, Rambutan Cimacan, Rambutan, Rambutan
Sinyonya. Penyiapan Benih Persiapan benih biji yang dipergunakan sebagai pohon pangkal setelah buah dikupas dan diambil bijinya dengan jalan fermentasi biasa (ditahan selama 1-2hari) sesudah itu di angin-anginkan selama 24 jam (sehari semalam) dan biji siap disemaikan. Disamping itu dapat pula direndam dengan larutan asam dengan perbandingan 1:2 dari air dan larutan asam yang terdiri
dari asam chlorida (HCl)25% atau Asam Sulfat (H2S04) BJ = 1.84, caranya direndam selama
15 menit kemudian dicuci dengan air tawar yang bersih sebanyak 3 kali berulang dengan air yang mengalir selama 10  menit dan dianginkan selama 24 jam. Untuk menghidari jamur biji  dapat dibalur dengan larutan Dithane 45, Attracol 70 WP atau fungisida lainnya.

Teknik Penyemaian Benih
Tempat penyemaian benih dipilih lahan yang gembur dan mudah mendapat pengairan serta mudah dikeringkan disamping itu mudah diawasi. Sebelum dilakukan penyemaian terlebih dahulu dilakukan
persiapan tempat persemaian seperti:

- Mencangkul tanah sedalam 20-30 cm sambil dibersihkan dari rumputrumput, batu-batu
   dan  sisa pepohonan dan benda keras lainnya.
- Kemudian tanah dihaluskan sehingga menjadi gembur dan buatkan bedeng-bedeng yang
   berukuran 1-1,5 m lebar dan tinggi sekitar 30 cm, panjang disesuaikan dengan
   luas pekarangan/persawahan.
Letak bedengan membujur dari Utara ke Selatan, supaya mendapatkan banyak sinar matahari.
- Bagian atas bedeng diberi atap pelindung
- Untuk menambah kesuburan dapat diberi pupuk hijau, kompos/pupuk kandang yang sudah matang.

Pemeliharaan
Pembibitan/Penyemaian Setelah bibit berkecambah dan telah berumur 1-1,5 bulan kecambah dipindah ke bedeng pembibitan. Pada saat ini penyiraman cukup 1 kali tiap pagi hari dengan
menggunakan "gembor" supaya merata dan tidak merusak bedengan dan diusahakan air
dapat menembus sedalam 3-4 cm dari permukaan. Kemudian dilakukan pendangiran bedengan supaya tetap gembur dan dilakukan setiap 2-3 minggu sekali, rumput yang tumbuh disekitarnya
supaya disiangi, hindarkan dari serangan hama dan penyakit. Jika umur bibit telah berumur
kurang lebih 1 tahun setelah itu dapat dilakukan pengokulasian dengan sistem Fokkert yang sudah disempurnakan.

Caranya adalah:
- Daun-daun pada pohon induk dirontokkan.
- Kemudian siapkan tempat untuk penempelan mata kulit dengan menyayat kulit batang pohon induk
- Tempelkan mata pada pohon induk, ikat dengan tali rafia, biarkan sampai mata kulit itu
   tumbuh tunas
- Setelah tunas asli tumbuh dan sehat maka pohon induk yang telah ditempel dipangkas,
   kemudian rawat dengan penyiraman 2 kali sehari dan mendangir serta
   membersihkan    rumputrumput yang ada disiangi, kemudian dapat juga diberi pupuk urea
   10 gram untuk tiap 1 m² untuk 25 tanaman rambutan.

Pemindahan Bibit
Cara pemindahan bibit yang telah berkecambah atau di cangkok maupun diokulasi dapat dengan cara sebagai berikut:
- mencungkil/membuka plastik yang melekat pada media penanaman dengan cara hati-hati
   jangan sampai akar menjadi rusak.
- agar pertumbuhan akar lebih banyak maka dalam penanaman kembali akar tunggangnya
   dipotong sedikit
- Untuk menjaga penguapan maka daun dipotong separuh serta keping yang menempel
   dibiarkan sebab berfungsi sebagai cadangan makanan sebelum dapat menerima makanan dari
   tanah yang baru.
- Kemudian bibit ditanam pada bedeng pembibitan dengan jarak 30-40 cm dan ditutupi dengan
  atapyang dipasang miring lebih tinggi di Timur dengan harapan dapat lebih banyak kena sinar
  mata hari pagi.

Pengolahan Media Tanam
- Persiapan
Pilihlah tanah yang subur, hindari tanah yang terlampau liat dan tidak memiliki sirkulasi yang baik, hendaknya topografinya rata. Akan tetapi pada daerah perbukitan (miring) jika tanahnya subur dapat
digunakan dengan cara membuat sengkedan (teras) pada bagian yang curam. Kemudian untuk menggemburkan tanah perlu dibajak atau cukup dicangkul dengan kedalaman sekitar 30 cm secara merata.

Pembukaan Lahan
Tanah yang akan dipergunakan untuk kebun rambutan dibebaskan dari tanaman pengganggu seperti semaksemak dan rerumputan dibuang dan benda-benda keras disingkirkan kemudian tanah dibajak/dicangkul. Bila bibit berasal dari cangkokan pengolahan tanah tidak perlu terlalu dalam tetapi kalau dari hasil okulasi perlu pengolahan yang cukup dalam. Kemudian dibuatkan saluran air
 selebar 1 meter dan kedalamnya disesuaikan dengan kedalaman air tanah. Hal ini berguna untuk
mengatasi sistem pembuangan air yang kurang lancar. Tanah yang kurus dan kurang humus atau tanah cukup liat diberikan pupuk organik.

-Pengapuran
Pada dataran yang berasal dari tambak dan juga dataran yang baru terbentuk tidak bisa ditanami, selain tanah masih bersifat asam juga belum terlalu subur, setelah lobang-lobang itu  digali dengan ukuran penanaman di pekarangan dan dasarnya ditaburkan kapur  sebanyak 0,5 liter untuk setiap lobang guna menetralkan pH tanah hingga mencapai 6-6,7 sebagai syarat tumbuhnya tanaman rambutan, setelah 1 minggu dari penaburan kapur
diberi pupuk kandang supaya tanah menjadi subur.

Pemupukan
Setelah jangka waktu 1 minggu dari pemberian kapur pada lubang-lubang yang ditentukan
kemudian diberikan pupuk kandang sebanyak 25 kg (kurang lebih 1 blek) dan setelah
1 minggu lahan baru siap untuk ditanami bibit rambutan yang telah jadi.

Teknik Penanaman
- Penentuan Pola Tanaman

Penyiapan pohon pangkal sebaiknya melalui proses perkecambahan kemudian ditanam dengan jarak 10 x 10 cm setelah berkecambah dan berumur 1-1,5 bulan atau telah tumbuh daun sebanyak 3 helai
maka bibit/zaeling dapat dipindahkan pada bedeng ke dua dengan jarak 1-14 meter. Untuk menghindari sengatan sinar matahari secara langsung dibuat atap yang berbentuk miring lebih tinggi ke Timur dengan maksud supaya mendapatkan sinar matahari pagi hari secara penuh.

Persiapan lahan
Rambutan biasa ditanam di pekarangan atau secara kebun. Jarak tanam 10 - 14 m. Ukuran
lobang 60 x 60 x 60 cm. Waktu membuat lobang tanah galian bagian atas diangkat ke sebelah
kanan lobang, tanah galian bagian bawah ke sebelah kiri lobang. Pembuatan Lubang Tanaman
Pembuatan lubang pada bedeng-bedeng yang telah siap untuk tempat penanaman bibit rambutan yang sudah jadi dilakukan setelah tanah diolah secara matang kemudian dibuat lobang-lobang dengan ukuran 1 x 1 x 0,5 m yang sebaiknya telah dipersiapkan 3-4 pekan sebelumnya dan pada waktu penggalian tanah yang diatas dan yang dibawah dipisahkan yang nantinya dipergunakan
untuk penutup kembali lubang yang telah diberi tanaman, sedangkan jarak antar lubang sekitar 12-14 m.

Cara Penanaman
Setelah berlangsung selama 2 pekan lubang ditutup dengan susunan tanah seperti sedia kala
dan tanah yang bagian atas dikembalikan setelah dicampur dengan 3 blek (1 blek kurang
lebih 20 liter) pupuk kandang yang sudah matang, dan kirakira  4 pekan dan tanah yang
berada di lubang bekas galian tersebut sudah mulai menurun baru rambutan ditanam dan tidak
perlu terlalu dalam secukupnya, maksudnya batas antara akar dan batang rambutan diusahakan setinggi permukaan tanah yang ada disekelilingnya.

Perawatan
Pada awal penanaman di kebun perlu diberi perlindungan yang rangkanya dibuat dari bambu/bahan lain dengan dipasang posisi agak tinggi disebelah Timur, agar tanaman mendapatkan lebih banyak sinar matahari pagi dari pada sore hari, dan untuk atapnya dapat dibuat dari daun nipah, kelapa/tebu.
Sebaiknya penanaman dilakukan pada awal musim penghujan, agar kebutuhan air dapat dipenuhi secara alamiah.

No comments:

Post a Comment