Tuesday, March 10, 2015

Syarat-syarat penting dalan dalam pemilihan lokasi pembibitan tanaman palawija

Penyiapan lokasi bahan tanam 
Beberapa syarat terpenting dalam pemilihan lokasi pembibitan. Pemilihan lokasi akan mempermudahkan dalam pemeliharaan bahan tanam. Pemilihan lokasi yang tidak tepat akan megakibatkan pemeliharaan bahan tanam tidak maksimal dan hasilnya tidak optimal.
Penentuan lokasi pembibitan

Lokasi pembibitan dapat mempengaruhi keberhasilan dalam usaha. Maka dari itu penentuan lokasi harus disesuaikan dengan persyaratan tumbuh tanaman (bibit) yang akan diusahakan.
Persyaratan tersebut antara lain :

Tinggi tempat
Setiap jenis tanaman memiliki persyaratan tumbuh yang berbeda-beda. Tanaman yang tumbuh di dataran tinggi maka lokasi pembibitan harus dipilih di dataran tinggi. Begitu pula pada tanaman yang tumbuh di dataran rendah.
 
Sinar matahari
Sinar matahari diperlukan tanaman dalam proses fotosintesis. Sinar matahari yang efektif dalam membantu proses fotosintesis adalah sinar matahari pagi. Selain itu sinar matahari juga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman (bibit). Bibit yang cukup mendapatkan sinar matahari akan tumbuh lebih baik dan sehat. Bagi bibit tanaman yang kekurangan sinar maka pertumbuhan bibit akan mengalami etiolasi dan lemah.
Kecepatan tumbuh tanaman dipengaruhi oleh konsentrasi auksin. Auksin ini berfungsi untuk mengembangkan sel-sel tanaman. Pada konsentrasi auksin tinggi sel-sel menjadi panjang dan banyak mengandung air. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya etiolasi pada tanaman.

Konsentrasi auksin dipengaruhi oleh sinar dimana pada daerah kurang sinar konsentrasi lebih tinggi dibandingkan dengan daerah yang cukup sinar. Dengan demikian di daerah yang kurang sinar pemanjangan selnya akan lebih cepat.
 
Sumber Air
Air merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam budidaya tanaman termasuk dalam pembibitan. Air dalam kehidupan tanaman berfungsi sebagai: mengangkut zat hara dari dalam tanah, transpirasi dan sebagai zat hara untuk pertumbuhan tanaman.
Kekurangan air dapat mengakibatkan kerugian yang fatal. Kekurangan air pada tanaman akan menjadi layu, daun menjadi rontok dan lama kelamaan akan mati.

1) Luas lahan
Contoh Kebutuhan lahan dalam usaha pembibitan padi pada umumnya 1/12 luas lahan yang dibudidayakan. Untuk 1 ha memerlukan luas lahan pesemaian adalah 1/20 x 10.000 m2 = 500 m2.

2) Pembersihan lahan pembibitan
Setelah anda menentukan lokasi dan luas lahan pembibitan, maka langkah awal dalam melakukakan kegiatan adalah pembersihan lahan. Pembersihan lahan ini dilakukan bukan hanya di areal pembibitan saja, manun di daerah sekitar lokasi pembibitan perlu dibersihkan, terutama dari gulma-gulma sebagai inang hama dan penyakit.
Pembersihan lahan ini dilakukan untuk menghilangkan/ membuang benda-benda yang dapat mengganggu kegiatan, maupun benda-benda yang merupakan sumber penyakit misalnya batu, tunggul/sisa tanaman, gulma atau tumpukan sampah, tanaman inang. Pembersihan lahan dapat dilakukan secara mekanis dan secara kimiawi. Cara mekanis yaitu dengan cara pembabatan atau pembuangan sisa-sisa tanaman. Hasil dari pembabadan tersebut dapat dikumpulkan di tempat yang aman dan dapat digunakan sebagai bahan kompos. Sedang secara kimiawi dapat dilakukan dengan penyemprotan menggunakan herbisida.

Pembersihan lahan ini perlu dilakukan terutama pembersihan tanaman inang. Apabila tidak dilakukan pembersihan, maka kemungkinan akan adanya serangan hama dan penyakit lebih besar. Tanaman inang ini merupakan tempat berkembang biaknya hama dan penyakit sewaktu tanaman pokok belum ditanam. Hama dan penyakit akan berkembang pada tumbuhan inang begitu ada tanaman yang disenangi/cocok berada di lokasi tersebut, kemudian hama dan penyakit akan pindah dan menyerang tanaman/bibit yang ada.

3) Bedengan
Bedengan merupakan areal untuk menempatkan bibit. Ukuran bedegan tidak ada standar yang pasti. Pembuatan bedengan ini harus disesuaikan dengan jumlah bibit dan kemudahan dalam pengamatan dan pemeliharaan bibit. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bedengan adalah: bibit yang ada pada bedengan dapat memperoleh sinar matahari yang merata, dan memiliki sistim drainase yang baik.

4) Media tanam
Istilah media tanam tentu tidak asing bagi orang yang berkecimpung di dunia pertanian/bercocok tanam, karena media tanam merupakan salah satu syarat berlangsungnya kegiatan tersebut. Kondisi media tanam yang meliputi sifat fisik, kimia dan biologi sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu pengetahuan dan pemahaman tentang media tanam perlu diketahui.
Media tanam dapat diartikan sebagai tempat tinggal bagi tanaman. Tempat tinggal yang baik adalah yang dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Media tersebut harus memenuhi berbagai persyaratan.

No comments:

Post a Comment