Friday, March 27, 2015

Tahap-tahap Mengolah Tanah

Mengolah Tanah
Tahap penyiapan setelah lahan bersih dari segala kontaminan adalah pengolahan tanah.
Pengolahan tanah dalam usaha budidaya pertanian bertujuan untuk menciptakan keadaan tanah olah yang siap tanam baik secara fisis, khemis, maupun biologis, sehingga tanaman yang dibudidayakan akan tumbuh dengan baik. Pengolahan tanah terutama akan memperbaiki secara fisis, perbaikan khemis dan biologis terjadi secara tidak langsung.
Kegiatan pengolahan tanah dibagi ke dalam dua tahap, yaitu:

1) Pengolahan tanah pertama (pembalikan tanah), dan
2) Pengolahan tanah kedua (penggemburan tanah). Pengolahan tanah pertama (pembalikan tanah)
3) Dalam pengolahan tanah pertama, tanah dipotong, kemudian dibalik agar sisa tanaman dan
     gulma yang ada di permukaan tanah terpotong dan terbenam.
4) Kedalaman pemotongan dan pembalikan tanah umumnya antara 15 sampai 20 cm.
5) Alat yang digunakan adalah garpu

Pengolahan tanah kedua (penggemburan tanah)
Pada umumnya pengolahan tanah kedua menyusul setelah pengolahan tanah pertama yang lebih dalam. Tujuan umum pengolahan tanah kedua adalah sebagai berikut :
  1. Untuk memperbaiki pertanian dengan penggemburan tanah yang lebih baik
  2. Untuk mengawetkan lengas tanah dengan penggarapan tanah bero dalam musim panas untuk membunuh gulma dan mengurangi penguapan.
  3. Untuk memotong-motong sisa tanaman atau reresah tanaman yang tertinggal dan mencampurnya dengan tanah lapis atas.
  4. Untuk memecah bongkahan tanah dan sedikit memantapkan lapisan tanah atas, sehingga menempatkan tanah dalam kondisi yang lebih baik untuk penyebaran perkecambahan biji.
  5. Untuk membinasakan gulma pada lahan yang diberokan.

Alat yang digunakan dalam pengolahan tanah kedua adalah cangkul.
Tahapan pencangkulan adalah tanah diusahakan lembab, pencangkulan dapat dimulai dari bagian petak yang teraliri air, kemudian bergerak ke samping sepanjang alur air, sambil merembeskan air ke tempat yang belum terjangkau. Selanjutnya petak di sebelahnya dikerjakan hingga selesai.

Pengolahan tanah selain menggunakan kedua alat adalah dengan menggunakan tenaga kerbau yang dilengkapi dengan bajak singkal. Pengolahan dengan tenaga kerbau banyak digunakan untuk mengolah tanah sawah.

Membuat Bedengan/Petakan
Pembuatan bedengan bertujuan untuk memudahkan pemeliharaan khususnya dalam pengaturan pemberian dan pembuangan air, pemupukan, dan penyiangan. Panjang bedengan sebaiknya tidak lebih dari 12 m, lebar bedengan 110 – 120 cm. Tinggi bedengan disesuaikan dengan musim. Bedengan dibuat lebih tinggi pada musim hujan dengan tujuan agar perakaran tanaman tidak terendam air dalam waktu yang lama dan pembuangan airnya lancar. Air yang berlebihan akan menyulitkan akar untuk bernafas.

Ukuran bedengan untuk tanaman cabai :
1) Panjang : 10-12 m
2) Lebar : 110-120 cm
3) Tinggi : 30-40 cm (musim kemarau)
4) 50-70 cm (musim hujan)
5) Lebar : 50-55 cm
6) 60-70 cm

Untuk memudahkan pekerjaan, dibuat plot-plot dengan tali terlebih dahulu, kemudian tanah di parit dinaikkan kea rah bedengan. Hal ini dilakukan setelah lahan digarpu/dibajak, digaru dan dicangkul agar tanah bedengan gembur

No comments:

Post a Comment