Sunday, March 22, 2015

Pentingnya faktor cahaya dalam budidaya tanaman

Ada tiga factor cahaya yang penting yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, yaitu : 1) intensitas, 2) kualitas, 3) fotoperiodesitas.
Intensitas cahaya berkaitan dengan keadaan dimana cahaya berada dalam jumlah yang memungkinkan tanaman untuk berfotosintesis
Kualitas cahaya merujuk pada komposisi panjang gelombang yang dapat mempengaruhi tanaman untuk melangsungkan metabolisme terutama fotosintesis.
Fotoperiodesitas adalah lama waktu memicu terjadinya fotosintesis. Jadi pada prinsipnya peran factor cahaya dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah berkaitan dengan keberlangsungan proses fotosintesa di dalam tanaman bersangkutan.
 
Pengaruh intensitas cahaya
Berdasarkan kebutuhannya akan intensitas cahaya optimum, tanaman dapat dikelompokan menjadi:
  • Tanaman yang menghendaki intensitas cahaya matahari rendah tanaman tersebut ditanam perlu dinaungi contoh : anggrek, tanaman hias anterium, temu-temuan (jahe, kunyi dll)
  • Tanaman yang menghendaki intensitas cahaya matahari sedang tanaman setengah naungan contoh : temu-temuan ( jahe , kunyi dll), kopi
  • Tanaman yang menghendaki intensitas cahaya matahari tinggi tanaman cahaya penuh contoh : jagung, karet, kelapa dll
  • Tanaman yang tumbuh dengan baik pada segala kondisi intensitas cahaya matahari tanaman cahaya dan naungan, contoh: sawi,

Tanaman yang tumbuh di bawah kondisi tanpa cahaya, tetapi memperoleh suplai makanan dari organ penyimpanan (misalnya biji atau umbi) akan bewarna kuning dan tumbuh memanjang dengan batang lemah. Ekspresi morfologis dari kekurangan cahaya disebut etiolasi

 Pengaruh Kualitas Cahaya
Komposisi cahaya dapat mempengaruhi laju pertumbuhan tanaman, yang dapat dilihat dari berat kering tanaman serta fase-fase vegetative-reproduktifnya. Dalam kaitannya dengan fase vegetative-reproduktif, terdapat hubungan antara cahaya merah (red) dan cahaya merah-jauh (far-red). Pada umumnya cahaya merah berpengaruh meningkatkan perkecambahan benih, pertumbuhan kecambah pada sejumlah spesies, dan meningkatkan pembentukan primordia bunga pada tanaman hari panjang.
 
Pengaruh lama cahaya
Cahaya juga mempengaruhi berbagai proses tanaman yang lain, seperti perkecambahan, pembentukan umbi, pembungaan dan ekspresi kelamin. Pengaruh cahaya terhadap perkembangan tanaman seringkali berkaitan erat dengan lama periode cahaya dan periode gelap, atau yang disebut fotoperiodesitas.

Pada umumnya, semakin lama periode cahaya (asalkan factor-faktor lain dalam keadaan optimum), maka semakin banyak karbohidrat yang dibentuk pada fotosintesa, dan semakin pendek periode malamnya semakin sedikit karbohidrat yang digunakan untuk respirasi. Sebagai contoh, stroberi yang ditanama pada musim panas di daerah beriklim sedang memberikan hasil yang lebih besar dengan rasa buah yang lebih manis dengan aroma yang lebih baik dibandingkan stroberi yang dihasilkan di daerah tropic yang panjang hari dan panjang malam relative sama.

Periode cahaya juga menentukan inisiasi pembentukan kuncup bunga. Tanaman yang menghendaki periode cahaya lebih panjang (14-16 jam per hari) daripada periode gelap untuk inisiasi pembentukan bunganya disebut tanaman hari panjang, sedangkan tanaman yang menghendaki lama cahaya lebih pendek (8-10 jam per hari) daripada periode gelap disebut tanaman hari pendek. Sementara itu, tanaman yang pembungaannya tidak dipengaruhi oleh panjang hari disebut tanaman hari pendek.

Bila tanaman hari pendek ditanam di bawah kondisi hari panjang, maka akan terbentuk karbohidrat dan protein dalam jumlah yang besar, yang kemudian digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan batang, daun, dan akar. Oleh karena itu, pada tanaman tersebut pertumbuhan fase vegetatifnya lebih dominan serta tidak berbungan dan berbuah. Sebaliknya, tanaman hari panjang bila dibudidayakan di bawah kondisi hari pendek, maka kadar karbohidrat dan protein yang terbentuk akan sedikit karena kekurangan cahaya sehingga pertumbuhan vegetatifnya akan lemah dan juga tidak berbunga. Sesungguhnya banyak aspek lain (selain pembungaan) dari pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang dipengaruhi oleh fotoperiodesitas, misalnya pembentukan umbi pada kentang, dahlia, dan singkong, serta perbanyakan vegetative alami pada stroberi dan cocor bebek (Bryophyllum).

No comments:

Post a Comment