Untuk dapat mendapatkan pakan sapi yang berkualitas, bahan baku penyusun ransum untuk pakan ruminansia harus dievaluasi. Ada beberapa cara yang biasa dilakukan antara lain:
1. Uji Organoleptik (analisis fisik), dengan melihat bentuk, warna, aroma, bau dan lainnya, agar tidak menyimpang dari yang disyaratkan.
2. Analisis kimia. Banyak metode metode kimia yang dapat digunakan untuk mengukur kandungan zat makanan pada setiap bahan pakan. Salah satu metode yang sangat umum digunakan adalah metode analisis proksimat. Metode ini dapat memberikan gambaran mengenai komposisi kimia suatu bahan pakan meliputi kandungan air, protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral
3. Percobaan daya cerna dan keseimbangan zat makanan.
Uji organoleptik merupakan uji mempergunakan bantuan organ tubuh seperti tangan, mata, hidung, dan lidah. Tangan dalam kontek ini dipakai untuk menentukan tekstur bahan, mata untuk menentukan warna bahan, kehadiran bahan asing dan tingkat kerusakan, , hidung untuk menentukan bau sedangkan lidah untuk menentukan rasa dari suatu bahan pakan.
Uji ini menuntut pengalaman dari pemakai sehingga makin banyak pengalaman pemakai makin akurat hasil yang dicapai. Pemakai yang berpengalaman akan mengetahui mutu standar dari suatu bahan pakan sehingga mereka dengan mudah dapat menentukan mana bahan yang baik dan buruk, atau bahkan untuk bahan yang dipalsukan.
Indikator tekstur hanya dapat dipakai untuk bahan pakan berbentuk tepung. Bahan pakan yang masih baik akan mempunyai tekstur yang baik seperti ketika bahan tersebut keluar dari mesin penggiling, sebaliknya pada bahan pakan yang jelek akan terdapat gumpalan-gumpalan pada sebagian atau keseluruhan bahannya. Umumnya bahan yang telah mengalami penyimpanan dalam waktu yang lama atau dalam kondisi yang tidak baik akan mempunyai tekstur tidak baik (terdapat gumpalan-gumpalan) yang diakibatkan oleh faktor kimia atau biologi yang terjadi selama penyimpanan. Bahan yang bertekstur tidak baik umumnya akan mempunyai bau dan rasa yang tidak baik juga
Indikator warna bisa dipakai untuk semua jenis bahan pakan. Warna bahan yang baik dapat mengindikasikan bahwa bahan tersebut masih baru atau telah dikelola dengan baik sedangkan warna yang sudah memudar mengindikasikan bahwa bahan tersebut sudah lama mengalami penyimpanan atau telah dikelola dengan tidak baik. Mikroorganisma berperanan penting dalam memudarkan warna suatu bahan pakan.
Selain indikator warna, mata dapat juga dipakai untuk menguji bahan pakan dilihat dari segi kehadiran bahan asing atau mikroorganisma. Uji ini dapat dipakai untuk semua jenis bahan pakan baik berbentuk tepung maupun butiran. Makin besar kehadiran benda asing makin jelek bahan tersebut, sebaliknya makin sedikit kehadiran benda asing makin baik bahan tersebut Selain itu organ mata dapat juga dipakai untuk menguji bahan butiran atau bijian dilihat dari sisi jumlah butiran atau bijian yang pecah atau keriput. Makin banyak bijian yang pecah makin mudah bahan tersebut terkontaminasi atau diserang oleh mikroorganisma, sehingga penilaian yang diberikan akan makin jelek dengan makin banyaknya butiran yang pecah.
1. Uji Organoleptik (analisis fisik), dengan melihat bentuk, warna, aroma, bau dan lainnya, agar tidak menyimpang dari yang disyaratkan.
2. Analisis kimia. Banyak metode metode kimia yang dapat digunakan untuk mengukur kandungan zat makanan pada setiap bahan pakan. Salah satu metode yang sangat umum digunakan adalah metode analisis proksimat. Metode ini dapat memberikan gambaran mengenai komposisi kimia suatu bahan pakan meliputi kandungan air, protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral
3. Percobaan daya cerna dan keseimbangan zat makanan.
Uji organoleptik merupakan uji mempergunakan bantuan organ tubuh seperti tangan, mata, hidung, dan lidah. Tangan dalam kontek ini dipakai untuk menentukan tekstur bahan, mata untuk menentukan warna bahan, kehadiran bahan asing dan tingkat kerusakan, , hidung untuk menentukan bau sedangkan lidah untuk menentukan rasa dari suatu bahan pakan.
Uji ini menuntut pengalaman dari pemakai sehingga makin banyak pengalaman pemakai makin akurat hasil yang dicapai. Pemakai yang berpengalaman akan mengetahui mutu standar dari suatu bahan pakan sehingga mereka dengan mudah dapat menentukan mana bahan yang baik dan buruk, atau bahkan untuk bahan yang dipalsukan.
Indikator tekstur hanya dapat dipakai untuk bahan pakan berbentuk tepung. Bahan pakan yang masih baik akan mempunyai tekstur yang baik seperti ketika bahan tersebut keluar dari mesin penggiling, sebaliknya pada bahan pakan yang jelek akan terdapat gumpalan-gumpalan pada sebagian atau keseluruhan bahannya. Umumnya bahan yang telah mengalami penyimpanan dalam waktu yang lama atau dalam kondisi yang tidak baik akan mempunyai tekstur tidak baik (terdapat gumpalan-gumpalan) yang diakibatkan oleh faktor kimia atau biologi yang terjadi selama penyimpanan. Bahan yang bertekstur tidak baik umumnya akan mempunyai bau dan rasa yang tidak baik juga
Indikator warna bisa dipakai untuk semua jenis bahan pakan. Warna bahan yang baik dapat mengindikasikan bahwa bahan tersebut masih baru atau telah dikelola dengan baik sedangkan warna yang sudah memudar mengindikasikan bahwa bahan tersebut sudah lama mengalami penyimpanan atau telah dikelola dengan tidak baik. Mikroorganisma berperanan penting dalam memudarkan warna suatu bahan pakan.
Selain indikator warna, mata dapat juga dipakai untuk menguji bahan pakan dilihat dari segi kehadiran bahan asing atau mikroorganisma. Uji ini dapat dipakai untuk semua jenis bahan pakan baik berbentuk tepung maupun butiran. Makin besar kehadiran benda asing makin jelek bahan tersebut, sebaliknya makin sedikit kehadiran benda asing makin baik bahan tersebut Selain itu organ mata dapat juga dipakai untuk menguji bahan butiran atau bijian dilihat dari sisi jumlah butiran atau bijian yang pecah atau keriput. Makin banyak bijian yang pecah makin mudah bahan tersebut terkontaminasi atau diserang oleh mikroorganisma, sehingga penilaian yang diberikan akan makin jelek dengan makin banyaknya butiran yang pecah.
Hidung sebagai organ pencium dapat dipakai untuk menguji semua bahan pakan baik yang berbentuk tepung maupun bentuk lainnya. Uji ini sangat baik untuk diterapkan pada bahan pakan yang tinggi kandungan lemak nya terutama lemak tak jenuh, mengingat bahan yang termasuk kelompok ini akan mudah menjadi tengik dengan makin lamanya penyimpanan. Makin tengik bahan yang diuji makin jelek bahan tersebut.
Ujung lidah berperanan penting dalam menguji rasa suatu bahan pakan. Uji ini sangat menuntut pengetahuan dari penguji akan rasa dari suatu bahan pakan. Berbeda dengan uji warna yang dapat menggunakan photo standar dari suatu bahan pakan, uji ini tidak dapat menggunakan alat bantu dan bahkan seringkali antar penguji berbeda dalam menilai rasa suatu bahan pakan.
Ujung lidah berperanan penting dalam menguji rasa suatu bahan pakan. Uji ini sangat menuntut pengetahuan dari penguji akan rasa dari suatu bahan pakan. Berbeda dengan uji warna yang dapat menggunakan photo standar dari suatu bahan pakan, uji ini tidak dapat menggunakan alat bantu dan bahkan seringkali antar penguji berbeda dalam menilai rasa suatu bahan pakan.
No comments:
Post a Comment