Wednesday, March 11, 2015

Teknik pembibitan dn penyemaian tanaman palawija

Penyiapan sarana dan prasarana
Sarana dan prasaran bahan tanam tanaman pangan dan palawija sangat bervariasi macam dan jenisnya. Ketelitian dalam penyiapan sarana dan prasaran bahan tanam akan mempermudahkan kegiatan pembibitan/penyiapan bahan tanam. Contoh sarana bahan tanam adalah alat dalam pesemaian. Prasarana bahan tanamn adalah media tanam, benih, pestida dan pupuk.
Diskusikan tentang penyiapan sarana dan prasarana seperti yang tertera pada tabel 12, kemudian dipresentasikan diantara siswa, disimpulkan dan dicatat sebagai bahan pembelajaran diwaktu praktik di lapangan.

Teknik pembibitan tanaman
Pembibitan tanaman pada prinsipnya adalah mengelola sumber pembibitan, lokasi pembibitan dan pengelolaan pembibitan.  Contoh teknik pembibitan pada tanaman padi adalah sebagai berikut: pesemaian kering, pesemaian basah dan pesemaian dapok.

1) Pesemaian kering
Persemaian kering biasanya dilakukan pada tanah-tanah remah, banyak terdapat didaerah sawah tadah hujan. Persemaian tanah kering harus dilakukan dengan baik yaitu :
  • Tanah dibersihkan dari rumput dan sisa -sisa jerami yang masih tertinggal, agar tidak mengganggu pertumbuhan bibit.
  • Tanah dibajak atau dicangkul lebih dalam dari pada apa yang dilakukan pada persemaian basah, agar akar bibit bisa dapat memasuki tanah lebih dalam, sehingga dapat menyerap hara lebih banyak.
  • Selanjutnya tanah digaru
Areal persemaian yang tanahnya sempit dapat dikerjakan dengan cangkul, yang pada dasarnya pengolahan tanah ini bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah, agar tanah menjadi gembur.Ukuran bedengan persemaian 
  • Panjang bedengan : 500 -600 cm atau menurut kebutuhan, akan tetapi perlu diupayakan agar bedengan tersebut tidak terlalu panjang
  • Lebar bedengan 100 -150 cm
  • Tinggi bedengan 20 -30 cm
Diantara kedua bedengan yang berdekatan selokan, dengan ukuran lebar 30-40 cm. Pembuatan selokan ini dimaksud untuk mempermudah :
Penaburan benih dan pencabutan bibi
Pemeliharaan bibit dipersemaian meliputi :
- Penyiangan
- Pengairan
- Pemupukan, Pemberantasan hama dan penyakit

2) Pesemaian basah

Perbedaan antara persemaian kering dan basah terletak pada penggunaan air. Persemaian basah, sejak awal pengolahan tanah telah membutuhkan genangan air. Fungsi genangan air :
  • Air akan melunakan tanah
  • Air dapat mematikan tanaman pengganggu ( rumput )
  • Air dapat dipergunakan untuk memberantas serangga pernsak bibit
Tanah yang telah cukup memperoleh genangan air akan menjadi lunak, tanah yang sudah lunak ini diolah dengan bajak dan garu masing-masing 2 kali. Namun sebelum pengolahan tanah harus dilakukan perbaikan pematang terlebih dahulu, kemudian petak sawah dibagi menurut keperluan. Luas persemaian yang digunakan 1/20 dari areal pertanaman yang akan ditanami.
Sistem Dapog
 
Di Filipina telah dikenal cara penyemaian dengan sistem dapog, sistem tersebut di Kabupaten Bantul telah dipraktekan di Desa Pendowoharjo, Sewon.

Cara penyemaian dengan sistem dapog :
  • Persiapan persemaian seperti pada persemaian basah
  •  Petak yang akan ditebari benih ditutup dengan daun pisang
  • Kemudian benih ditebarkan diatas daun pisang, sehingga pertumbuhan benih dapat menyerap makanan dari putik lembaga
  • Setiap hari daun pisang ditekan sedikit demi sedikit kebawah
  • Air dimasukan sedikit demi sedikit hingga cukup sampai hari ke 4
  • Pada umur 10 hari daun pisang digulung dan dipindahkan kepersemaian yang baru atau tempat penanaman disawah

No comments:

Post a Comment