Thursday, March 5, 2015

Penyemaian benih di bedengan

1) Penyemaian benih di bedengan
Biji yang biasa disemai di bedengan adalah biji buah-buahan berukuran besar seperti mangga, advokad, nangka, cempedak, durian atau tanaman kehutanan yang memerlukan banyak bibit dalam pembudidayaannya sehingga tidak efisien jika disemai di dalam wadah-wadah kecil. Lahan untuk bedeng semai dipilih yang permukaan tanahnya relatif rata, sistem drainasenya baik dan dekat dengan sumber air untuk penyiraman. Kemudian tanah diolah dengan cara dicangkul sedalam 25-30 cm, lalu haluskan dan bersihkan dari gulma, sampah serta bebatuan. Setelah itu, buat bedeng semai dengan lebar 100 cm dan tinggi 30 cm atau lebih. Panjang bedeng disesuaikan dengan kebutuhan dan luas lahan.
Sebaiknya bedeng semai dibuat ditempat terbuka dan menghadap ke arah utara-selatan agar mendapat sinar matahari penuh terutama di pagi hari untuk membantu mempercepat perkecambahan biji yang disemai. Untuk mencegah longsornya tanah bedeng, beri penahan dari belahan bambu di sekeliling bedeng semai.

Agar tanah bedeng semai menjadi remah dan subur campurkan pupuk organik seperti pupuk kandang atau kompos sebanyak satu kaleng minyak per meter persegi bedengan. Tambahkan juga pasir atau sekam padi dengan jumlah yang sama. Tanah bedeng semai yang remah dan subur membuat akar-akar tanaman muda tumbuh lurus dan rimbun, serta memudahkan pemindahan bibit ke media penyapihan atau ke lahan tanam yang sesungguhnya. Setelah itu, barulah biji disemai.

Untuk tanaman sayur dan tanaman hias, bijinya cukup ditebar diatas permukaan bedeng semai lalu ditutup lapisan tanah secara tipis agar tidak terbawa air saat penyiraman atau ketika turun hujan. Untuk menghindari serangan hama, taburkan insektisida dan nematisida berbahan aktif Carbofuran diatas permukaan bedeng semai. Untuk tanaman buah-buahan dan tanaman kehutanan, bijinya dimasukkan ke dalam lubang tanam yang dibuat sedalam 7,5 cm dengan pola jarak 5-10 cm x 7,5 – 10 cm. Perlu diperhatikan, peletakan biji berukuran besar seperti biji durian, mangga, nangka atau advocad harus dengan posisi yang tepat. Bagian sisi calon tunas dan akar harus menghadap ke bawah. Jika terbalik, pertumbuhan akar dan batang membengkok sehingga mengganggu pertumbuhan bibit. 

Setelah itu, lubang tanam ditutup tanah atau pasir setebal 1 cm. Tanah yang digunakan untuk menutup lubang tanam dicampur denganinsektisida dan nematisida berbahan aktif carbofuran seperti Furadan, Indofuran, dan Petrofur dengan dosis 10-20 gram per m2. Tujuannya adalah untuk menghindari serangan hama. Untuk menjaga agar kelembabannya tetap tinggi, permukaan bedeng semai ditutup dengan jerami atau serbuk gergaji. Selain itu, diatas bedeng semai juga dipasang naungan berupa paraner, atap jerami, anyaman bambu atau daun kelapa untuk melindunginya dari sinar terik matahari dan air hujan. Jika naungan yang digunakan bukan paranet, pemasangannya harus dibuat condong ke arah barat agar bibit di persemaian cukup menerima sinar matahari pagi. Untuk itu, tiang naungan dibuat setinggi 120 cm di sebelah timur, dan 90-100 cm di sebelah barat. Naungan baru boleh dibuka setelah biji berkecambah tetapi bibit tetap harus disiram pada pagi atau sore hari. Lamanya perkecambahan biji di bedeng semai tergantung pada jenis tanamannya. Biji cabai atau tomat berkecambah 3-5 hari setelah semai. Biji tanaman buah seperti mangga atau durian, berkecambah 3-6 minggu setelah semai.

No comments:

Post a Comment