Monday, March 2, 2015

Pengertian tempat persemaian tanaman

Pengertian tempat persemaian
Tempat persemaian merupakan suatu tempat yang digunakan untuk melakukan penyemaian benih/kecambah dan menyapih bibit yang bersifat sementara sampai menjadi bibit siap tanam di lahan.

Selama di pesemaian bibit tanaman sangat rentan terhadap kekeringan. Sumber air untuk pesemaian harus tersedia, sumber air bisa berupa sungai, kolam, sumur atau saluran irigasi. Sumber air yang dekat dan selalu tersedia bisa mensuplai air secara terus-menerus dengan biaya yang lebih sedikit. Letak sumber air yang sedikit lebih tinggi dari lokasi pesemaian akan lebih baik karena biaya dan tenaga yang dikeluarkan akan lebih hemat.

Arah bedengan pesemaian membentang dari utara ke selatan sehingga sinar matahari pagi dari timur bisa terserap optimal oleh bibit tanaman. Letak lokasi pesemaian sebaiknya berada sedikit lebih tinggi dari tanah sekitarnya hal ini untuk menghindari lokasi pesemaian dari genangan air bila curah hujan cukup tinggi. Lokasi pesemaian yang lebih rendah dapat dipilih asal disertai dengan sistem drainase yang baik agar kelebihan air baik dari penyiraman atau dari air hujan dapat terbuang dengan cepat.

Persyaratan tempat persemaian/pembibitan:
  1. Lahan bersih dari gulma, sisa tanaman sekelilingnya dan kotora
  2.  Suhu, kelembaban dan intensitas cahaya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan
  3. Sirkulasi udara lancar
  4. Terlindung dari angin kencang, sengatan matahari dan hujan
  5. Media tumbuh harus gembur dan subur
  6. Tidak tergenang ai
  7. Dekat sumber air dan airnya tersedia sepanjang tahun, terutama untuk menghadapi musim kemarau.
  8. Dekat jalan yang dapat dilewati kendaraan roda empat, untuk memudahkan kegiatan pengangkutan keluar dan masuk kebun.
  9. Terpusat sehingga memudahkan dalam perawatan dan pengawasan.
  10. Luasnya disesuaikan dengan kebutuhan produksi bibit.
  11. Lahan datar dan drainase baik.
  12. Teduh dan terlindung dari ternak.

Lahan sebagai tempat kegiatan dari pembibitan tanaman harus benar-benar bersih dari sampah dan tanaman pengganggu. Oleh karena itu pembersihan lahan sangatlah penting agar lahan tersebut terbebas dari sisa-sisa tanaman sebelumnya atau rerumputan semak-semak yang tumbuh, batu-batuan maupun sisa-sisa perakaran dari tanaman sebelumnya yang dapat mengganggu pertumbuhan akar bibit nantinya.
Selama ini banyak cara dalam melakukan pembersihan lahan seperti pembabatan, penggunaan pestisida dan pembakaran. Pembersihan lahan yang terbaik adalah dengan membabat sisa-sisa tanaman atau rerumputan, lalu mengumpulkannya pada tempat tertentu untuk selanjutnya dijadikan pupuk kompos.

Pembersihan lahan dengan cara pembabatan dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut
  1. Apabila yang ditanam sebelumnya merupakan jenis tanaman yang saat penanaman meninggalkan bagian tanaman yang masih utuh dan sulit membusuk misal cabe, jagung dan lain-lain, maka cara membersihkannya adalah mencabut sisa-sia tanaman tersebut dengan tangan.
  2. Apabila yang ditanam sebelumnya merupakan tanaman yang meninggalkan bonggol, maka cara membersihkannya adalah dengan membongkar bonggol tersebut.
  3. Selain jenis tanaman diatas, apabila jenis tanaman yang saat dipanen meninggalkan bagian-bagian tanaman yang mudah mengering dan membusuk misal; padi, kacang hijau dan lain-lain, cara membersihkannya adalah dengan mencabut menggunakan sabit.

Sisa-sisa tanaman dari pembersihan lahan tersebut dikumpulan jadi satu, untuk digunakan sebagai bahan pembuat kompos. Sedangkan untuk batu-batuan atau kerikil perlu disingkirkan ke tempat yang agak jauh dari tempat pembibitan.

Pembersihan lahan dengan membabat sisa-sisa tanaman atau rerumputan yang tumbuh lalu dikumpulkan pada tempat tertentu kemudian dibakar, akan berakibat turunnya kualitas tanah pada tanah bekas pembakaran dengan menurunkan kandungan bahan organik tanah yang merupakan sumber unsur hara bagi tanaman dan mikro organisme. Selain itu asap yang ditimbulkan oleh pembakaran akan berakibat buruk pada lingkungan.
Pembersihan lahan dengan menggunakan herbisida yang disemprotkan pada lahan dengan konsentrasi sesuai anjuran, sebaiknya dipakai sebagai alternatif terakhir dan dilakukan apabila terpaksa. Penggunaan pestisida ini dapat berpengaruh pada pencemaran terhadap lingkungan, baik pada tanah maupun air yang disebabkan oleh terbawanya aliran permukaan akibat air hujan.

No comments:

Post a Comment