Cara Memilih Bahan Pakan
Buatan Untuk Ikan
Pakan
buatan adalah alternatif pakan ikan atau budidaya hewan lain yang dibuat untuk
menekan biaya produksi budidaya untuk mendapatkan untuk sebanyak-banyaknya atau
lebih banyak dari penggunaan pakan pabrikan. Sebelum kita akan membuat pakan
buatan maka kita harus memahami tentang bahan yang digunakan dalam proses
pembuatannya. Dalam membuat pakan buatan untuk usaha perikanan baik di kolam
air tawar maupun payau, hal terpenting yang perlu untuk menjadi bahan yang
harus dipertimbangkan ádalah persyaratan bahan baku pakan itu sendiri yaitu:
- Bahan baku tidak mengandung racun. Bahan baku yang mengandung racun dapat menghambat pertumbuhan, bisa saja terjadi ikan menjandi mabuk dan strtess bahkan dapat menyebabkan kematian baik itu ikan ataupun udang yang diperihara secara masal.
- Bahan baku pakan tidak boleh bersaing dengan bahan makanan manusi.
- Bahan baku harus tersedia dalam waktu lama, atau tersedia secara kontinyu.
- Harga bahan baku, walaupun dapat digunakan tetapi harganya mahal; "Sebenarnya murah atau mahalnya bahan baku harus dinilai dari manfaat bahan baku tersebut". Sebagai contoh tepung ikan harganya memang mahal tetapi bila dibandingkan dengan nilai dan kegunaannya terutama kandungan proteinnya yang tinggi dan kelengkapan asam aminonya maka penggunaan tepung ikan menjadi murah.
- Kualitas gizi bahan baku, menjadi persyaratan penting, walaupun harganya murah, dan tersedia cukup melimpah tetapi kandungan gizinya buruk, maka bahan baku seperti ini tidak dapat digunakan.
Jenis
Pakan Ikan atau Udang
Pakan
untuk hewan air (ikan/udang), dapat dikategorikan menjadi:
- Pakan alami, merupakan kelompok pakan yang tersedia secara alami maupun dari hasil kultur yaqng dikumpulkan. Contoh artemia, dapnia, cacing sutera. Pakan alami yang berasal dari tumbuhan lumut sutera, plankton, dan daun talas untuk ikan gurami.
- Pakan segar, yaitu berupa cincangan ikan rucah dan langsung diberikan pada ikan, pakan segar ini ketahanannya sangat rendah oleh karena itu perlu disimpan dalam freezer.
Pakan
buatan, merupakan pakan berbentuk pelet, fleke dan crumble, pakan ini dalam
kondisi kering sehingga daya tahannya antara > 4 bulan, kandungan gizinya
lengkap karena dibuat sesuai dengan kebutuhan. Jenis pakan inilah yang akan kita bahas dalam postingan ini.
Bahan Baku.
Berdasarkan
sifatnya maka bahan baku pakan buatan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu bahan
baku nabati dan bahan baku hewani. Sekitar 70-75 % bahan baku nabati merupakan
bici-bijian dan hasil olahannya, 15 – 25% limbah industri makanan dan
selebihnya berupa hijauan. Bahan pakan nabati sebagian merupakan sumber energi
yang baik, dan sumber vitamin yang dibutuhkan untuk pertumbuhan ikan.
2.1. Bahan Baku Nabati.
a. Jagung Kuning.
Selain
jagung kuning, ada jagung warna putih dan jagung merah. Diantara ke tiga warna
tersebut yang banyak teredia dan diproduksi di Indonesia hanyalah jagung
kuning. Jagung ini merupakan bahan baku pakan ternak dan ikan/udang, bahan baku
jenis ini digunakan sebagai bahan baku pakan sumber energi, karena kadar proteinnya
rendah ( 8.9%) bahkan desifisiensi terhadap asam amino penting terutama lysine
dan triptofan.
Tabel .Kandungan Nutrisi
jagung
Nutrisi
|
Kuantitas
|
Bahan
kering
|
75-90%
|
Serat
kasar
|
2,0%
|
Protein
kasar
|
8,9%
|
Lemak
kasar
|
3,5%
|
Energi
gross
|
3918
Kkal/kg
|
Niacion
|
6,3
mg/ kg
|
Calsium
|
0,02
%
|
Fosfor
|
3000
IU/kg
|
Vitamin
A
|
-
|
Asam
pentotenat
|
3,9
mg/kg
|
Riboflavin
|
1,3
mg/kg
|
Tiamin
|
3,6
mg/kg
|
Jagung
sebagai sumber energi dengan kandungan serat kasar yang rendah dan sumber
Xantophyll, dan asam lemak yang baik Untuk mengetahui kualitas jagung harus
dilakukan uji labhoratorium .
Petunjuk
:
1.
Ambil
jagung 100 gram sebagai contoh
2.
Bawa
jagung ke laboratorium untuk dianalisis kandungan nutrisinya
3.
Bandingkan
hasil analisis dengan table kandungan nutrisi.
Seperti pada table1: jika
nilainya sama atau tidak jauh beda maka jagung tersebut dapat digunakan sebagai
bahan pakan ikan.
b. Dedak halus.
Dedak
merupakan limbah proses pengolahan gabah, dan tidak dikonsumsi manusia sehingga
tidak bersaing dalam penggunaannya.
Kandungan
serat kasar dedak 13,6%, atau 6 kali lebih besar dari pada jagung kering,
merupakan factor pembatas, sehingga dedak tidak dapat digunakan berlebihan..
Kandungan asam amino dedak, walaupun lengkap tapi kuantitasnya tidak mencukupi
kebutuhan ikan, demikian pula dengan vitamin dan mineralnya.
Tabel
. Kandungan Nutrisi Dedak
Nutrisi
|
Kuantitas
|
Bahan
kering
|
91%
|
Protein
kasar
|
13,5%
|
Lemak
kasar
|
0,6%
|
Serat
kasar
|
13,0%
|
Energi
metabolisme
|
1890
kal/kg
|
Calsium
|
0,1
%
|
Total
Fosfor
|
17%
|
Vitamin
A
|
-
|
Asam
pentotenat
|
22,0
mg/kg
|
Riboflavin
|
3,0
mg/kg
|
Tiamin
|
22,8
mg/kg
|
c.
Bungkil kedelai.
Kacang
kedelai mentah mengandung penghambat typsin, dan dapat lepas melalui pemanasan
atau metoda lain, edangkan bungkil kacang kedelai merupakan limbah dari proses
pembuatan minyak kedelai. Yang menjadi factor pembatas pada penggunaan kedelai
hádala asam amino metionin
Tabel 3. Kandungan Nutrisi
Bungkil kedelai
Nutrisi
|
Kuantitas
|
Protein
kasar
|
42-50%
|
Energi
metabolisme
|
2825-2890kkal/
kg
|
Serat
kasar
|
6
%
|
d.
Bungkil Kacang Tanah
Merupakan
limbah dari pengolahan minyak kacang tanah atau loan lanilla. Koalitas bungkil
kacang tanah ini tergantung pada proses pengolahan kacang tanah menjadi minyak.
Disamping itu, proses pemanasan selama pengolahan berlangsung, juga menentukan
koalitas bungkil ini, selain dari kualitas kacang tanah, pengolahan dan
varietas kacang Sangay berpengaruh terhadap kandungan nutrisi. Kadar metionin,
triptopan,treonin dan lysin bungkil kacang tanah juga mudah tercemar oleh Namur
beracun (Aspergillus flavus )
Tabel . Kandungan Nutrisi
Bungkil Kacang Tanah
Nutrisi
|
Kuantitas
|
Bahan
kering
|
91,5
%
|
Protein
kasar
|
47,0
%
|
Lemak
kasar
|
12,0
%
|
Serat
kasar
|
13,1
%
|
Energi
metabolis
|
2200
kal/kg
|
e. Minyak Nabati.
Pengunaan
minyak diperlukan pada pembuatan pakan ikan, terutama yang membutuhkan energi
tinggi, yang hanya dapat diperoleh dari minyak. Minyak nabatai yang
dipergunakan hendaknya minyak nabati yang baik, tidak mudah tengik dan tidak
mudah rusak. Penggunaan minyak nabati yang biasanya berasal dari kelapa atau
sawit pada umumnya berkisar antara 2- 6 %
f. Hijauan.
Sebagai
bahan campuran pakan, kini hijauan mulai dilirik kembali, karena ternyata
sampai tertentu hijauan dengan protein tinggi dapat mensubstitusi tepunbg ikan.
Hijauan yang dimaksdu antara lain azola, turi dan daun talas, yang bila akan
digunakan harus diolah terlebih dahulu, yaitu dikeringkan tetapi tidak sampai
merusak warna, selanjutnya ditepungkan. Selain ketiga jenis daun tersebut
beberapa jenis hijauan yang lain seperti ; daun singkong, kacang, eceng gondok
dapat digunakan sebagai bahan campuran pakan.
2.2. Bahan Baku Hewani.
a. Tepung ikan.
Tepung
ikan, berasal dari ikan rucah, atau buangan yang tidak dikonsumsi oleh manusia,
atau sisa pengolahan industri makanan ikan, sehingga kandungan nutrisinya
Sangay beragam, tapi pada umumnya berkisar antara 60-70%. Tepung ikan merupakan
pemasok lysin dan metionin yang baik, dimana hal ini tidak terdapat pada
kebanyakan bahan baku nabati. Mineral kalsium dan fosfornya Sangay tinggi,
karena beberapa keunggulan inilah maka tepung ikan menjadi mal.
Tabel
. : Kandungan Nutrisi Tepung ikan.
Nutrisi
|
Kandungan
|
Protein
kasar
|
60-70%
|
Serat
kasar
|
1,0%
|
Kalsium
|
5,0%
|
Fosfor
|
3,0%
|
b.Tepung Darah.
Merupakan
limbah dari rumah potong hewan, yang yang banyak dipergunakan oleh pabrik
pakan, karena protein kasarnya tinggi. Walaupun demikian ada pembatas religi.
BAik buruknya koalitas tepung darah ini Sangat tergantung pada penanganan dalam
penampungan jangan sampai tercampur dengan kotoran.
Tabel
. Kandungan Nutrisi tepung darah.
Nutrisi
|
Kandungan
|
Protein
kasar
|
80%
|
Serat
kasar
|
1,6%
|
Lemak
kasar Kalsium
|
1,6%
|
c.Tepung Keong mas
Keong
mas, merupakan bahan baku local yang digunakan sebagai bahan alternatif dalam
mensubstitusi tepung ikan. Kandungan tepung ikan dan tepung keong mas seperti
table berikut .
Tabel . Kandungan Nutrisi
tepung Keong Mas.
Nutrisi
|
Kandungan
|
Protein
kasar
|
57.76%
|
Lemak
|
14,62%
|
Abu
|
15.3%
|
Karbohidrat
|
0,68%
|
Kadar
air
|
11,05%
|
Sumber : Laboratorium Fisika
Kimia BBPBAP Jepara
Tabel. . Kandungan asam amino
pada tepung keong mas dengan tepung ikan.
Asam amino
|
Tepung keong mas
|
Tepung ikan
|
Kebutuhan udang
|
Arginin
|
4,88
|
9,93
|
5,8
|
Histidin
|
1,43
|
1,50
|
2,1
|
Isolleusin
|
2,64
|
3,35
|
3,5
|
Leusin
|
4,62
|
5,53
|
5,4
|
Lysin
|
4,35
|
4,16
|
5,3
|
Methionin
|
0,89
|
1,57
|
2,4
|
Fenilalanin
|
2,62
|
2,83
|
4,0
|
Treonin
|
2,76
|
3,51
|
3,6
|
Valin
|
3.07
|
3,91
|
4,0
|
Sumber : Abidin 2006.
Daging
keong mas mempunyai kandungan protein sekitar 60,9 %. Kadar ini setara atau
hampir sebanding dengan kadar protein yang dimiliki tepung ikan yaitu sekitar
65,65 %. Dari segi kandungan asam amino, tepung keong mas memiliki kandungan
asam amino yang tinggi sehingga tepung keong mas dapat di jadikan makanan
dengan kualitas yang baik dan mampu manggantikan tepung ikan.
d. Protein sel tunggal
(Algae)
Sebagai
sumber protein, sel tunggal dapat dijadikan sebagai alternatif sumber protein
pengganti tepung ikan dalam formula pakan ikan. Kandungan proteinnya sangat
beragam mulai dari 30 – 80% Lembar Kerja.
Identifikasi dan Pemilihan
Bahan baku Pakan Buatan ( Praktikum)
1. Bahan:
Berbagai
jenis bahan baku pakan seperti : jagung kuning, dedal halus, bungkil kedelai, bungkil
kacang tanah, minyak nabati, protein sel tunggal, tepung keong mas, tepung ikan
tepung darah dll.
2. Alat :
-
Tabel kandungan nutrisi bahan baku pakan
-
Mangkok plastik
-
Kertas sticker
-
Sendok plastik
-
Kain lap.
-
Alat tulis.
3. Langkah kerja.
a. Mengidentifikasi bahan
baku pakan.
- Ambil beberapa sendok bahan baku pakan simpan dalam Waskom / ember
- Identifikasi nama bahan baku pakan dan kesegarannya berdasarkan bentuk fisik,perabaan, penciuman aroma
- Beri nama bahan baku pakan pada sticker
b. Membandingkan hasil analisis
laboratorium.
-
Contoh bahan pakan dianalisis kandungan nutrisinya, pada laboratorium.
-
Bandingkan hasilnya dengan tabel kandungan nutrisi bahan baku pakan,
-
Buatlah forum diskusi dalam masing-masing kelompok mengenai perbedaan atau
persamaan hasilnya, untuk menentukan kelayakan bahan-bahan tersebut sebagai
bahan baku pakan ikan
No comments:
Post a Comment