Tuesday, July 9, 2013

Cara Memulai Budidaya Kroto

Ternak rangrang atau kroto merupakan peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Banyak orang yang telah mengetahui akan hal ini, akan tetapi mereka masih bingung harus mulai dari mana? Baiklah pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan gambaran langkah awal beternak semut rangrang penghasil kroto. Berikut ini ada dua cara yang bisa kita lakukan untuk memulai usaha budidaya semut rangrang penghasil kroto.

Bibit semut rangrang penghasil kroto dari alam

Yang pertama adalah mencari benih atau bibit langsung dari alam. Pada daerah-daerah tertentu, keberadaan sarang semut rangrang sudah sangat sulit dijumpai, termasuk di desa kami Tambaharjo, sarang semut rangrang sudah sangat sulit dijumpai, padahal satu tahun yang lalu masih sangat banyak, bahkan di samping dan di belakang rumah kami juga masih banyak. Akan tetapi, jika kita mau mencari dengan tekun dan pantang menyerah, ternyata di daerah-daerah tertentu masih banyak juga. Sebagai contoh, kemarin kami iseng-iseng mencari ke desa sebelah dan al hasil alhamdulillah kami menemukan sarang meskipun sarang baru, hal itu membuktikan bahwa alam masih mau bersahabat dengan kita.

Untuk mendapatkan bibit dari alam, memang kita harus sedikit ekstra bekerja, kita harus memanjat pohon dengan resiko terkena gigitan semut rangrang. kita harus mempersiapkan beberapa alat yang harus kita bawa ketika berburu bibit langsung dari alam. Belum lagi, tidak mudah menemukan tempat atau pekarang yang terdapat sarang semut rangrang. Namun jika kita pantang menyerah, kita pasti dapat menemukannya. Jika sudah menemukan sarang, kita harus mempersiapkan alat-alat untuk mengambilnya, yaitu berupa sabit, pisau, atau gunting taman untuk memotong ranting sarang, karung, kandi, atau wadah plastik untuk menampung sementara sarang untuk dibawa pulang. Karung ini harus kita sediakan lebih dari satu, jika kita ingin mendapatkan sarang lebih dari satu dengan lain pohon. Mengapa demikian, karena semut rangrang yang beda koloni, beda pohon, mereka akan saling serang, sehingga dapat merusak semut, bahkan dapat menimbulkan kematian.


Setelah sarang kita dapatkan dari alam, langkah selanjutnya, kita bawa pulang untuk dibersihkan dan dikeluarkan dari sarang, ini adalah proses yang lumayan sulit, karena pada proses ini, resiko tergigit rangrang sangat besar, padahal sebenarnya gigitan rangrang tidak terlalu sakit, sebentar saja sembuh, tetapi mungkin karena jumlahnya yang cukup banyak sehingga terkadang kita merasa kaget dan takut, tetapi lama-lama kita juga akan terbiasa dengan gigitan semut kroto ini, sehingga tidak merasa sakit lagi, alias kebal.

Semut kita keluarkan dari sarangnya berikut dengan krotonya dengan cara membuang satu persatu daun yang menjadi sarangnya. Setelah semut dan kroto bersih dari daun dan ranting basah semua, "maaf jadi bernyanyi" selanjutnya semut dan kroto kita masukkan ke sarang baru yang sudah kita persiapkan sebelumnya (tentang cara membuat sarang baru, silahkan lihat posting selanjutnya). Setelah semut rangrang dan kroto masuk ke sarang baru, kemudian kita tutup rapat sarang baru selama 2 hingga 3 jam agar semut beradaptasi dengan lingkungan sarang baru tersebut. Setelah 2 sampai 3 jam, kemudian tutup lobang sarang kita buka, agar semut mendapat udara segar.


Bibit Semut Rangrang Penghasil Kroto dari Membeli

Cara yang kedua ini sangatlah praktis, kita tidak akan direpotkan dengan ritual seperti pada cara di atas, kita tinggal merogoh kantong kemudian membayar dan barang kita terima dengan kondisi baik dan siap dibudidayakan. Kita hanya tinggal mempersiapkan rak untuk tempat budidayanya saja, kita tidak perlu membuang-buang waktu dan tenaga untuk mencarinya. Yang lebih penting lagi, dengan membeli bibit dari peternak lain, kita tidak ikut merusak habitat aslinya di alam. Padahal keberadaan semut rangrang di alam sangat membantu para petani dalam mengendalikan hama tanaman.

1 comment:

  1. Harga kroto sekarang sangat mahal, di pengecer hampir Rp. 150.000,00, asik kalau bisa budidaya kroto, bisa meraih jutaan rupiah tiap bulannya

    ReplyDelete