Saturday, May 10, 2014

Pengendalian hama,penyakit pada budidaya cabe

Hama
Untuk mengendalikan hama lalat buah penyebab busuk buah, pasang jebakan yang diberi
Antraxtan. Sedang untuk mengendalikan serangga pengisap daun seperti Thrips, Aphid dengan insektisida seperti Curacron.

Jenis-jenis hama yang banyak menyerang tanaman cabai antara lain kutu daun dan trips.
Kutu daun menyerang tunas muda cabai secara bergerombol. Daun yang terserang akan
mengerut dan melingkar. Cairan manis yang dikeluarkan kutu, membuat semut dan embun
jelaga berdatangan. Embun jelaga yang hitam ini sering menjadi tanda tak langsung
serangan kutu daun. Pengendalian kutu daun (Myzus persicae Sulz) dengan memberikan Furadan 3G sebanyak 60-90 kg/ha atau sekitar 2 sendok makan/10 m2 area.

Apabila tanaman sudah tumbuh semprotkan Curacron 500 EC, Nudrin 215 WSC, atau Tokuthion 500 EC. Dosisnya 2 ml/liter air. Serangan hama trips amat berbahaya bagi tanaman cabai,
karena hama ini juga vektor pembawa virus keriting daun.

Gejala serangannya berupa bercak-bercak putih di daun karena hama ini mengisap cairan daun tersebut. Bercak tersebut berubah menjadi kecokelatan dan mematikan daun. Serangan berat ditandai dengan keritingnya daun dan tunas. Daun menggulung dan sering timbul benjolan seperti tumor.

Hama trips (Thrips tabaci) dapat dicegah dengan banyak cara yaitu:
- Pemakaian mulsa jerami
- pergiliran tanaman
- penyiangan gulma atau rumputan pengganggu, dan menggenangi lahan dengan air selama
  beberapa waktu.
- Pemberian Furadan 3 G pada waktu tanam seperti pada pencegahan kutu
   daun mampu mencegah serangan hama trip juga. Akan tetapi, untuk
   tanaman yang sudah cukup besar, dapat disemprot dengan Nogos 50 EC, Azodrin 15 WSC,
   Nuracron 20 WSC, dosisnya 2-3 cc/1

Penyakit
Untuk penyakit busuk buah kering (Antraknosa) yang disebabkan cendawan, gunakan
fungisida seperti Antracol. Dosis dan aplikasi masing-masing obat tersebut dapat dilihat pada
labelnya. Adapun jenis-jenis penyakit yang banyak menyerang cabai antara lain antraks atau patek
yang disebabkan oleh cendawan Colletotricum capsici dan Colletotricum piperatum, bercak
daun (Cercospora capsici), dan yang cukup berbahaya ialah keriting daun (TMV, CMVm, dan virus lainnya)Gejala serangan antraks atau patek ialah bercak-bercak pada buah, buah kehitaman dan
 membusuk, kemudian rontok.

Gejala serangan keriting daun adalah:
- bercak daun ialah bercak-bercak kecil yang akan melebar
- Pinggir bercak berwama lebih tua dari bagian tengahnya. Pusat bercak ini sering
   robek atau berlubang.
- Daun berubah kekuningan lalu gugur.
- Serangan keriting daun sesuai namanya ditandai oleh keriting dan mengerutnya daun, tetapi
   keadaan tanaman tetap sehat dan segar.

Selain penyakit keriting daun, penyakit lainnya dapat dicegah dengan penyemprotan fungisida Dithane M 45, Antracol, Cupravit, Difolatan. Konsentrasi yang digunakan cukup 0,2-0,3%.
Bila tanaman diserang penyakit keriting daun maka tanaman dicabut dan dibakar. Pengendalian keriting daun secara kimia masih sangat sulit.

No comments:

Post a Comment