Friday, April 3, 2015

Budidaya rumput laut Metode lepas dasar (off bottom method)

Metode lepas dasar (off bottom method)
Metode lepas dasar adalah metode penanaman rumput laut yang dilakukan di badan air. Metode ini telah banyak dilakukan oleh pembudidaya ruput laut, hal ini karena metode ini dapat digunakan pada perairan dengan kedalaman 0,5 – 2 m, sehingga metode ini dapat digunakan pada budidaya rumput laut yang dilakukan di laut maupun di tambak. Metode lepas dasar biasa digunakan pada perairan lepas yang memiliki kedalaman lebih dari 60 m pada saat surut terendah dengan dasar perairan sedikit berlumpur ataupun pasir berbatu, yang berarus sedang.

Penggunaan metode lepas dasar untuk penanaman rumput laut dapat dikelompokkan berdasarkan teknologi yang digunakan yaitu :
(1) Metode tali tunggal (monoline method)
Metode ini merupakan perbaikan dari metode dasar, dimana pada daerah yang telah ditetapkan dipasang patok-patok yang terbuat dari kayu atau bambu secara teratur dan berjarak. Pada sisi yang berlawanan juga dipasang patok dengan jarak yang sama. Patok dihubungkan dengan patok yang lainnya dengan tali yang berisi bibit rumput laut tersebut. Metode ini digunakan pada dasar perairan pasir atau berlumpur pasir.

Metode ini menggunakan tali nilon/plastik sepanjang 3 – 5 m yang diikatkan pada patok yang tingginya kurang lebih ±1 m. Bibit rumput laut seberat ±100 gr diikatkan dengan menggunakan tali rafia dengan jarak 20 – 30 cm pada setiap talinya. Pemasangan tali tunggal harus menyesuaikan dengan arah arus air, pemasangan unit sebaiknya tidak melawan arus air. Hal ini agar unit penanaman tidak mudah rusak atau terbawa arus, namun bibit masih mendapat suplai oksigen dan nutrien yang terbawa oleh arus air. Pengikatan tali tunggal dengan tiang pancang pun sebaiknya tidak terlalu kencang ataupun terlalu longgar.

Pemasangan unit tali tunggal atau lepas dasar sebaiknya juga berjarak 30 – 50 cm di bawah permukaan air pada saat pasang, hal ini karena pada jarak tersebut sinar matahari masih dapat menembus perairan sehingga rumput laut masih dapat melakukan proses fotosintesis dengan optimal yang mendukung pertumbuhan rumput laut.

(2) Metode jaring (spider web method)
Metode jaring merupakan pengembangan dari metode tali tunggal. Metode ini dikembangkan untuk meningkatkan produktifitas rumput laut yang dihasilkan. Sehingga dibuat jaring yang memiliki konstruksi lebih kuat terhadap hempasan ombak/arus air. Metoda jaring lepas dasar adalah metoda penanaman rumput laut dengan menggunakan jaring net berukuran 2,5 x 5 m2 dengan lebar mata jaring 20 – 25 cm. Benih rumput laut diikat pada setiap simpul mata jaring sebanyak 100 – 150 gram.


(3) Metode kantong (tubular method)
Metode kantong merupakan pengembangan dari metode tali tunggal dan jaring. Bibit rumput yang ditanam dimasukkan ke dalam kantong untuk menghindari bibit yang terikat rusak dan terbawa arus. Dengan metode kantong bibit yang ditanam juga terhindar dari hama predator. Kantong yang dibuat dari jaring diikatkan pada tali yang telah diberi jangkar sebagai penahan terhadap gelombang, sehingga kantong lebih kuat dan stabil.

Metoda jaring lepas dasar berbentuk tabung merupakan metode penanaman dengan menggunakan jaring berbentuk tabung yang diletakkan dengan kayu penyangga yang diletakkan 60 cm dari dasar perairan dan masing-masing benih rumput laut dimasukkan kedalam jaring tersebut yang ukuran mata jaringnya 2,5 cm dengan diameter tabung 5-10 cm. Ukuran mata jaring juga harus menyesuaikan ukuran bibit rumput laut yang ditanam. Semakin besar ukuran bibit maka kantong jaring yang digunakan juga semakin lebar. Tiang pancang yang digunakan harus mampu menahan bobot bibit yang ditanam dalam kantong jarring. jarak tiap tiang pancang adalah 3 – 5 m sedangkan jarak tiap kantong 25 – 30 cm. Keuntungan penggunaan metode ini pertumbuhan rumput laut yang dibudidaya dapat mencapai 3-6 cm, relatif lebih aman dari

No comments:

Post a Comment