Sunday, April 27, 2014

teori manajemen klasik Henry Fayol (1841 -1925)

Henry Fayol (1841 -1925)
Henry Fayol mengarang buku "General and Industrial management". Pada tahun 1916, dengan sebutan teori manajemen klasik yang sangat memperhatikan produktivitas pabrik dan pekerja, disamping memperhatikan manajemen bagi satu organisasi yang kompleks, sehingga beliau menampilkan satu metode ajaran manajemen yang lebih utuh dalam bentuk cetak biru. Fayol
berkeyakinan keberhasilan para manajer tidak hanya ditentukan oleh mutu pribadinya, tetapi karena adanya penggunaan metode manajemen yang tepat. Sumbangan terbesar dari Fayol berupa pandangannya tentang manajemen yang bukanlah semata kecerdasan pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan yang dapat diajarkan dari dipahami prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang telah dirumuskan. Fayol membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke dalam 6 macam kegiatan :

a. Teknis (produksi) yaitu berusaha menghasilkan dan membuat barangbarang produksi.

b. Dagang (Beli, Jual, Pertukaran) dengan tara mengadakan pembelian bahan
    mentah dan menjual hasil produksi.

c. Keuangan (pencarian dan penggunaan optimum atas modal) berusaha
    mendapatkan dan menggunakan modal.

d. Keamanan (perlindungan harga milik dan manusia) berupa melindungi
    pekerja dan barang-barang kekayaan perusahaan.

e. Akuntansi dengan adanya pencatatan dan pembukuan biaya, utang,
    keuntungan dan neraca, serta berbagai data statistik.

f. Manajerial yang terdiri dari 5 fungsi :

1) Perencanaan (planning) berupa penentuan langkah-langkah yang
    memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tujuannya.

2) Pengorganisasian dan (organizing), dalam arti mobilisasi bahan materiil
    dan sumber daya manusia guna melaksanakan rencana.

3) Memerintah (Commanding) dengan memberi arahan kepada karyawan
    agar dapat menunaikan tugas pekerjaan mereka

4) Pengkoordinasian (Coordinating) dengan memastikan sumber-sumber
    daya dan kegiatan organisasi berlangsung secara harmonis dalam mencapai tujuannya.

5) Pengendalian (Controlling) dengan memantau rencana untuk
    membuktikan apakah rencana itu sudah dilaskanakan sebagaimana mestinya.

Selain hal-hal pokok diatas, masih ada beberapa ajaran Fayol lainnya yaitu :

1. Keterampilan yang dibutuhkan oleh manajer tergantung kepada tempat pada
    tingkatan organisasi, yang rendah lebih membutuhkan keterampilan dan
    kemampuan teknis dibandingkan dengan keterampilan manajerial pada manajer
    tingkat atas.

2. Kemampuan dan ketrampilan manajemen harus diajarkan dan dipelajari,
    sehingga tidak mungkin hanya diperoleh melalui praktek, timbul tenggelam
    sepertl orang belajar menyelam tanpa guru.

3. Kernampuan dan keterampilan manajemen dapat diterapkan pada segala bentuk
    dan jenis organisasi, seperti rumah tangga, pemerintah, partai, industri dan lainlain.

4. Prinsip-prinsip manajemen lebih baik daripada hukum manajemen, karena hukum
    bersifat kaku, sedang prinsip bersifat lebih luwes, sehingga dapat disesuaikan
    pada keadaan yang dihadapi.

5. Ada 14 macam prinsip manajemen dari Fayol, yaitu :

a. Pembagian kerja (Division of labor), yaitu sernakin mengkhusus manusia
dalam pekerjaannya, semakin efisien kerjanya, seperti terdapat pada ban
berjalan.

b. Otoritas dan tanggung jawab (Authority and Responsibility) diperoleh melalui
    perintah dan untuk dapat memberi perintah haruslah dengan wewenang
    formil. Walaupun demikian wewenang pribadi dapat mernaksa kepatuhan
    orang lain.

c. Disiplin (discipline), dalam arti kepatuhan anggota organisasi terhadap aturan
   dan kesempatan. Kepemimpinan yang baik berperan penting bagi kepatuhan
   ini dan juga kesepakatan yang ad ii, seperti penghargaan terhadap prestasi
   serta penerapan sangsi hukum secara adil terhadap yang menyimpang.

d. Kesatuan komando (Unity of commad), yang berarti setiap karyawan hanya
    menerima perintah kerja dari satu orang dan apabila perintah itu datangnya
    dari dua orang atasan atau lebih akan timbul pertentangan perintah dan
    kerancuan wewenang yang harus dipatuhi.

e. Kesatuan pengarahan (unity of Direction), dalam arti sekelompok kegiatan
    yang mempunyai tujuan yang sarna yang harus dipimpin oleh seorang
    manajer dengan satu rencana kerja.

f. Menomorduakan kepentingan perorangan terhadap terhadap kepentingan
   umum (Subordination of Individual interest to general interes), yaitu
   kepentingan perorangan dikalahkan terhadap kepentingan organisasi sebagai
   satu keseluruhan.

g. Renumerasi Personil (Renumeration of personnel), dalam arti imbalan yang
    adil bagi karyawan dan pengusaha.

h. Sentralsiasi (Centralisation), dalam arti bahwa tanggung jawab akhir terletak
    pada atasan dengan tetap memberi wewenang memutuskan kepada bawahan
    sesuai kebutuhan, sehingga kemungkinan adanya desentralisasi.

i. Rantai Skalar (Scalar Chain), dalam arti adanya garis kewenangan yang
   tersusun dari tingkat atas sampai ke tingkat terendah seperti tergambar pada
   bagan organisasi.

j. Tata-tertib (Order), dalam arti terbitnya penempatan barang dan orang pada
    tempat dan waktu yang tepat.

k. Keadilan (Equity), yaitu adanya sikap persaudaraan keadilan para manajer
    terhadap bawahannya.

l. Stabilitas masa jabatan (Stability of Penure of Personal) dalam arti tidak
   banyak pergantian karyawan yang ke luar masuk organisasi.

m. Inisiatif (Initiative), dengan memberi kebebasan kepada bawahan untuk
     berprakarsa dalam menyelesaikan pekerjaannya walaupun akan terjadi
    kesalahan-kesalahan.

n. Semangat Korps (Esprit de Corps), dalam arti meningkatkan semangat
    berkelompok dan bersatu dengan lebih banyak menggunakan komunikasi
    langsung daripada komunikasi formal dan tertulis.

No comments:

Post a Comment