Thursday, February 20, 2014

usaha ayam kampung petelur,

Untuk memulai usaha ayam kampung petelur, diperlukan ayam betina berumur 5—6 bulan dan yang belum pernah bertelur (ayam dara/dedara atau dalam bahasa Jawa disebut dere).
Pengadaan bibit dapat ddakukan melalui beberapa alternatif sebaqai berikut

1. Memelihara induk ayam
Melalului cara ini, induk dipelihara untuk memproduksi telur tetas. Masalahnya, dibutuhkan lahan dan biaya awal yang cukup besar. Pada tahap awal diperlukan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan ayam dedara. Selain itu. diperlukan penguasaan cara memelihara induk ayam dan penetasan telurya. Keuntungannya, bisa diketahui mengenai proses pembudidayaan ayam kampung secara keseluruhan dan tidak tergantung pada kelangkaan ayam dedara di pasaran.


2. Membeli telur tetas
Cara mi tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama. Namun, masalahnya adalah, apakah ada peternak yang memproduksi telur tetas? Selain itu, jika kebetulan ada, apakah harganya relatif murah dan mudah menguasai cara penetasan dan pembesarannya? Karena tanpa pengetahuan tersebut, upaya ini mengandung risiko yang cukup besar.


3. Membeli DOC Day Old chick)
Cara mi masih jarang dilakukan karena belum banyak pengusaha yang khusus memproduksi atau menjual DOC ayam kampung petelur. Berbecta dengan ayam ras yang banyak dijual dalam bentuk DOC. Namun, sekarang banyak pengusaha yang mulai tertarik. Apalagi tingkat permintaannya terus meningkat. Sebenarnya, masalah ini dapat ditanggulangi dengan membentuk kelompok peternak yang salah satu kegiatannya adalah mengadakan pembibitan bersama.

Untuk memulai usaha ayam kampung petelur, diperlukan ayam betina berumur 5—6 bulan dan yang belum pernah bertelur (ayam dara/dedara atau dalam bahasa Jawa disebut dere).
Pengadaan bibit dapat ddakukan melalui beberapa alternatif sebaqai berikut.

 Memelihara induk ayam
Melalul cara , induk dipelihara untuk memproduksi telur tetas. Masalahnya, dibutuhkan lahan dan biaya awal yang cukup besar. Pada tahap awal diperlukan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan ayam dedara. Selain itu. diperlukan penguasaan cara memelihara induk ayam dan penetasan telumya. Keuntungannya, bisa diketahui mengenai proses pembudidayaan ayam kampung secara keseluruhan dan tidak tergantung pada kelangkaan ayam dedara di pasaran.

. Membeli telur tetas
Cara mi tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama. Namun, masalahnya adalah, apakah ada peternak yang memproduksi telur tetas? Selain itu, jika kebetulan ada, apakah harganya relatif murah dan mudah menguasai cara penetasan dan pembesarannya? Karena tanpa pengetahuan tersebut, upaya mi mengandung risiko yang cukup besar.

 Perhitungan kebutuhan telur tetas
Untuk kebutuhan yang banyak, penetasan telur dianjurkan menggunakan mesin tetas. Alat tetas biasanya dapat memuat 100 butir telur. Dan 100 butir telur tersebut, akan dihasilkan sekitar 40 ekor bibit ayam betina yang akan diternakkan secara intensif untuk menghasilkan telur. Perinciannya adalah sebagai benikut.
Dan 100 butir telur, yang menetas diperkirakan sekitar 80% (80 butir telur). Kemudian dan 80 anak ayam, diperkirakan sekitar 50% betina (40 ekor). Dengan demikian, dan 100 butir telur akan diperoleh 40 ekor anak ayam betina. Dengan demikian, untuk menghasilkan 100 ekor ayam kampung petelur dibutuhkan sekitar 250 butir telur.


.
. Menetaskan telur
Menetaskan telur dapat dilakukan secara alami atau buatan. Jika secara alami, induk ayam itu sendiri yang akan mengerami telurnya. Penggunaan jasa entog (itik manila) dapat dilakukan bila entog memang sudah siap mengeram. Caranya dengan mengganti telur entog dengan telur ayam.


Cara penetasan yang paling aman sebenarnya cara alami karena hanya menunggu telur menetas selama 21 hari. Namun, hasil bibit ayamnya terbatas. Umumnya seekor induk ayam atau entog hanya dapat mengerami 10—14 butir telur. Dengan demikian, hasil telur yang menetas hanya berkisar 8—12 ekor (daya tetas telur sekitar 80%).
Cara penetasan telur yang lain adalah dengan menggunakan alat tetas buatan. Dengan cara ini akan Iebih memungkinkan pengadaan bibit avam dalam jumlah banvak.


Prinsip kerja alat tetas adalah mengganti panas yang ditimbulkan oleh eraman badan induk ayam dengan alat pemanas buatan. Sumber panasnya dapat menggunakan lampu minyak tanah atau listrik. Namun, jika menggunakan lampu minyak, harus telaten menambah bahan bakar, mengecilkan, atau membesarkan nyala lampu. Walaupun menggunakan aliran listrik. biasanya alat tetas tetap dilengkapi dengan lampu minyak untuk menjaqa bila sewaktu-waktu listrik mati.

. Pendinginan telur
Pendinginan telur dimulai pada han ke-4 dilakukan pada siang hari dan dihentikan pada han ke-19. Pendinginan memakan waktu sekitar 15 menit dan dilakukan bersamaan dengan pemutaran telur pada pagi hari. Saat pemutaran telur tersebut juga dilakukan pemindahan posisi telur dan tengah ke tepi rak dan sebaliknya. Untuk mempermudah pemindahan posisi, pada saat pendinginan sebaiknya rak telur dikeluarkan dengan hati-hati.








No comments:

Post a Comment